REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 60 pelajar dan tiga orang guru SMPN 20 Depok dinyatakan positif terjangkit penyakit Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (HAV). Para pelajar dan guru saat ini sedang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Depok.
"Wabah penyakit Hepatitis A yang menyerang para pelajar dan guru diketahui pada Rabu (13/11) lalu dan saat itu baru beberapa siswa saja yang terjangkit. Mereka mengalami gejala letih, lemah, lesu, dan pusing," ujar Kepala SMPN 20 Depok Komar Suparman, Selasa (19/11).
Namun, lanjut Komar, setelah itu penyakit yang mengakibatkan penurunan fungsi liver (hati) menular ke pelajar lainnya, bahkan tiga orang guru juga ikut tertular. "Hingga saat ini tercatat ada 60 pelajar dan tiga guru yang terserang penyakit Hepatitis A, mungkin bisa bertambah," terangnya.
Menurut Komar, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab persis munculnya wabah hepatitis di lingkungan sekolah yang terletak di Jalan Martadinata RT 09/06, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, (RJB), Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
"Kami tidak tahu penyebabnya, apakah dari makanan atau sanitasi sekolah. Kami sudah laporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan (Dsidik) Kota Depok.dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok yang sudah mengambil tindakan," jelasnya.
Kepala Disdik Kota Depok, Mohammad Thamrin menyatakan ikut prihatin dengan kondisi yang menimpa para pelajar dan guru yang terjangkit Hepatitis A dalam sepekan terakhir. "Kami sedang berkoordinasi dengan Dinkes Kota Depok untuk menetapkan apakah proses belajar mengajar perlu diliburkan atau tidak," tuturnya.
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita mengutarakan bahwa pihaknya sudah menerjunkan tim kesehatan dan petugas Puskesmas Rangkapan Jaya Depok untuk melakukan tindakan pengecekan dan perawatan. Termasuk akan segera melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit Hepatitis A.
"Berdasarkan laporan petugas Puskesmas yang mengambil sampel darah, hasilnya para siswa tersebut positif terjangkit penyakit Hepatitis A," terangnya.
Petugas Puskesmas Rangkapan Jaya, Muhammad Saleh mengatakan, setelah dilakukan pengecekan laboratorium, ternyata serum glutamic oxaloacetic transaminase(SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT) para siswa sangat tinggi. Bahkan ada beberapa di antaranya hasil laboratorium SGOT dan SGPT mencapai di atas 100 sementara untuk normalnya harus dibawah 35. "Normalnya harus dibawah 35, makanya hasil tes laboratorium beberapa siswa SGOT dan SGPT nya sangat tinggi," tegas Saleh.