Selasa 19 Nov 2019 08:15 WIB

MUI Belum Bersikap Soal Mediasi Sukmawati dengan Umat Islam

Ketua Komisi Dakwah MUI menilai Sukmawati melukai perasaan umat Islam.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Para pelapor Sukmawati Soekarnoputri
Foto: republika
Para pelapor Sukmawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --- Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum mengambil sikap soal Sukmawati Soekarnoputri. Terutama, soal wacana mediasi Sukmawati dengan umat Islam.

"Sampai sekarang MUI belum bersikap dengan hal ini dalam hal memfasilitasi atau tidak, tapi ranah hukum kami berharap diselesaikan dan diteruskan melalui proses hukum. Jangan ada tebang pilih di dalam penegakan hukum," kata Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis, Selasa (19/11).

Baca Juga

Kiai Cholil mengatakan, pernyataan Sukmawati yang membandingkan antara Nabi Muhammad SAW dan Soekarno telah melukai perasaan umat Islam. Menurutnya, kedua tokoh tersebut tak bisa dibanding-bandingkan. Terlebih menurut Kiai Cholil, Presiden Soekarno pun begitu menghormati Nabi Muhammad. 

"Yang jelas ibu Sukmawati telah melukai rasa keagaman dan perasaan umat Islam tentang pernyataannya membandingkan bapak insinyur Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW, karena dua hal yang ngga bisa dibandingkan. Bukan bandingannya. Dan insinyur Soekarno juga menghormati adalah umat dari Nabi Muhammad SAW," kata Kiai Cholil.

Pernyataan Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad dengan Soekarno dalam sebuah diskusi itu pun telah viral di media sosial. Pernyataan Sukmawati itu pun memantik reaksi umat Islam. Pada Jum'at (15/11) advokat Ratih Puspa Nusanti melaporkan Sukmawati kepada Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama. Kiai Cholil mengatakan MUI pun setuju proses hukum terus berjalan. 

"Soal benar dan tidak benarnya kembalikan kepada hukum, berkenaan dengan penodaan pada hukum positif. Yaitu diproses secara hukum. Kami setuju bahwa proses hukum berjalan terus. Hukum silakan diselesaikan melalui jalur hukum," katanya. 

Dalam video viral, Sukmawati terlihat membandingkan peran Nabi Muhammad dengan Presiden Sukarno. Ucapan itu dilontarkan Sukmawati dalam sebuah diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme'.

Dalam diskusi itu, Sukmawati mengungkit perjuangan Bung Karno memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Diskusi itu digelar di Gedung The Tribata Darmawangsa, Jakarta Selatan pada 11 November lalu.

Sukmawati pada awalnya berbicara mengenai perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI. Kemudian, ia melontarkan pertanyaan kepada peserta diskusi. "Sekarang saya mau tanya nih semua, yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad apa Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement