REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pelabuhan di kawasan ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur dijadwalkan diuji coba pengoperasiannya pada Maret 2020.

Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Salman Lumoindong kepada media di Samarinda, Senin (18/11) mengatakan pembangunan kawasan industri dan pelabuhan internasional yang dilakukan sejak 2012, saat ini sudah selesai dan siap dilakukan uji coba.

"Pelabuhan KEK Maloy yang merupakan proyek APBN sudah selesai dikerjakan, dan akan kita uji coba pengoperasiannya pada Maret 2020,” ucapnya.

Meski proyek pembangunan pelabuhan sudah selesai dikerjakan, namun lanjut Salman masih ada pekerjaan jalan yang harus dikerjakan yaitu jalan pendekat dari pelabuhan yang panjangnya sekitar 400 meter.

“Sebetulnya jalan pendekat sudah ada, namun jalan tersebut melewati perkantoran KEK Maloy, sehingga tidak elok jalan tersebut dijadikan jalan pendekat, oleh karena itu perlu dibuatkan jalan pendekat baru, menuju jalur utama, sehingga tidak mengganggu aktivitas perkantoran,” ucapnya.

Salman menjelaskan KEK MBTK sudah siap untuk digunakan, karena berbagai fasilitas sudah dibangun seperti jalan utama kawasan, sarana pelabuhan, jaringan listrik, perkantoran, dan telekomunikasi termasuk pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM).

Seperti diketahui, keberadaan KEK MBTK nantinya bisa menjadi sarana pertumbuhan perekonomian di Kutai Timur khususnya dan Kaltim pada umumnya, dalam upaya melakukan hilirisasi guna peningkatan nilai tambah produk.

KEK Maloy akan menjadi kawasan ekonomi yang harus diwujudkan. Ini sebagai upaya mewujudkan transformasi ekonomi dari pengelolaan sumber daya alam (SDA) tidak terbarukan menjadi SDA terbarukan dan berkelanjutan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika