Sabtu 16 Nov 2019 18:25 WIB

Di Balik Tema Milad ke-107 Muhammadiyah

Muhammadiyah memperkuat posisinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Dibalik Tema Milad 107 Muhammadiyah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Dibalik Tema Milad 107 Muhammadiyah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto menjelaskan pada perayaan milad kali ini, Muhammadiyah akan memperkuat posisinya untuk selalu memberikan kontribusi bagi umat.

“Tahun ini kami mengambil tema milad “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” dan tema ini sebenarnya klasik bagi Muhammadiya," kata Agung saat melakukan konferensi pers Milad ke-107 Muhammadiyah di Lobi Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (16/11).

Ia menjelaskan sejak awal salah satu fokus Muhammadiyah adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada era saat ini, tema mencerdaskan kehidupan bangsa dirasa perlu semakin diperkokoh oleh Muhammadiyah.

Kemudian Muhammadiyah juga perlu untuk mengingatkan seluruh elemen bangsa untuk senantiasa membangun kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Agung memaparkan cerdas memiliki beberapa makna. Pertama adalah memiliki banyak ilmu dan berbagai informasi. Kedua adalah sikap kritis yang ditunjukkan dengan tidak menelan informasi mentah-mentah, tetapi harus melakukan tabayyun terlebih dahulu.

Terakhir, orang cerdas itu dapat berfikir visioner dalam rangka untuk menciptakan masyarakat utama yang adil dan makmur.

Untuk itu, dalam Milad ke-107 Muhammadiyah akan meluncurkan program yang dinamakan Muhammadiyah Online University (MOU). Persyarikatan Muhammadiyah mendirikan MOU yang merupakan model penyelenggaraan perguruan tinggi berbasis aplikasi teknologi. Peluncuran program ini merupakan cara Muhammadiyah dalam mensikapi perubahan zaman yang menjadi era digital atau yang sering disebut sebagai Revolusi Industri 4.0.

Rektor UMY Gunawan Budiyantomenjelaskan MOU menjadi inovasi dari Muhammadiyah untuk menghadapi tantangan zaman. Tetapi, selain melakukan pembaharuan bidang pendidikan ke arah digital, Gunawan juga menekankan pentingnya pendidikan karakter yang dilakukan oleh pengajar ke peserta didiknya.

“Maka pada tahun ini untuk sekaligus menyambut era Revolusi Indusitri 4.0 yang memiliki kendaraan utama yaitu komunikasi dunia maya. Maka Muhammadiyah merasa perlu untuk mengantisipasi masalah ini. Tetapi kita juga masih punya tugas melakukan sebuah proses pembinaan dan pembangunan karakter yang sesui dengan ajaran-ajaran Islam. Oleh karena itu, perkuliahan tatap muka juga akan tetap dilakukan,” imbuhnya.

Dalam acara Milad Muhammadiyah ke-107 terdapat juga peluncuran sistem iuaran anggota Muhammadiyah secara online. Lalu akan diperkenalkan juga lagu resmi Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 yang akan dilaksanakan tahun 2020 mendatang di Kota Solo Jawa Tengah.

Lagu ini ditulis oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan diaransemen oleh Gitaris Sheila On 7 Eross Chandra yang akan diiringi oleh tim orchestra UMY, Sang Surya Philharmonic. Perayaan milad Muhammadiyah kali ini juga bertepatan dengan Milad 1 abad Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal. Untuk itu akan ada penampilan tari dari para murid TK ABA untuk memeriahkan rangkaian milad Muhammadiyah dan TK ABA. (ak/riz)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement