Jumat 15 Nov 2019 21:20 WIB

Depok Bangun 11 IPAL Komunal untuk Tampung Limbah

Limbah yang ditampung khususnya limbah rumah tangga.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja melakukan perawatan rutin fasilitas pengolahan air limbah industri di kawasan industri Suryacipta City of Industry yang dikelola PT Suryacipta Swadaya di Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).
Foto: Antara/Audy Alwi
Pekerja melakukan perawatan rutin fasilitas pengolahan air limbah industri di kawasan industri Suryacipta City of Industry yang dikelola PT Suryacipta Swadaya di Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok terus berupaya menyelesaikan pembangunan 11 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal pada 2019. Hingga saat ini pembangunan 11 IPAL sudah mencapai 75 persen. "Rata-rata progresnya sudah mencapai 75 persen," ujar Kepala Bidang Permukiman, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok, Sukanda di Balai Kota Depok, Jumat (15/11).

Dia menjelaskan, pembangunan IPAL tahun ini berasal dari empat jenis pembiayaan. Di antaranya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok sebanyak dua unit, bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) empat unit, dan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dua unit, serta Pemprov DKI Jakarta tiga unit. PAL yang dibangun tersebar di beberapa kelurahan yaitu Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Pengasinan, Bojong Pondok Terong, Cilodong, Leuwinanggung, Cipayung Jaya, Depok, Pondok Cina, dan Cisalak.

Baca Juga

"Setiap unit IPAL yang dibangun memiliki kapasitas 14,5 meter kubik. Dengan kapasitas tersebut mampu menampung limbah dari 30 hingga 35 kepala keluarga (KK). Kami targetkan pembangunannya rampung akhir Desember 2019," harapnya.

Menurut Sukanda, pembangunan IPAL sesuai standar kesehatan. "IPAL yang sekarang juga terbuat dari bahan kedap air dan ramah lingkungan, sehingga meskipun ditimbun di dalam tanah tidak akan mencemari lingkungan sekitarnya," pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement