Jumat 15 Nov 2019 16:49 WIB

Nusron Wahid: Ada Empat Kandidat, Sulit Golkar Aklamasi

Nusron menduga ada pihak yang sengaja mengarahkan aklamasi di Golkar.

Nusron Wahid (Kedua kanan).
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Nusron Wahid (Kedua kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengungkapkan, ada setidaknya empat kandidat ketua umum Golkar. Karena itu sulit terjadi aklamasi dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar pada Desember mendatang.

Menurut Nusron, empat kandidat itu adalah Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo, dan Ridwan Hisyam. "Saya yakin juga akan muncul calon-calon lain. Dipastikan tidak calon tunggal. Kalau tidak calon tunggal bagaimana akan aklamasi?," kata Nusron di Jakarta, Jumat (15/11).

Baca Juga

Nusron mengatakan, Rapat Pimpinan Nasional Golkar salah satunya memang memutuskan Munas Golkar dilaksanakan dengan mengedepankan musyawarah mufakat berlandaskan demokrasi.

Musyawarah mufakat itu sesuatu yang baik selama calonnya hanya satu dan semua sepakat. "Tapi kalau calonnya banyak, bagaimana cara mengambil keputusannya? Masak empat-empatnya akan jadi ketum semua. Pasti harus satu dan lewat mekanisme voting sebagai satu-satunya jalan," ujarnya.

Nusron mensinyalir ada upaya yang sangat sistematis untuk mengarahkan agar di Munas Golkar tidak ada pemilihan. Padahal, tata cara pemilihan pimpinan partai sudah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Golkar.

Pasal 50 ART menyebutkan, pemilihan harus dilaksanakan secara langsung oleh peserta munas, dan melalui tiga tahap yakni penjaringan, pencalonan, dan pemilihan.

"Dari mana tahu kalau cuma calon tunggal? Wong tahapannya belum dilalui. Tahap penjaringan saja belum kok seakan-akan sudah penetapan," kata Nusron.

Nusron yakin DPD II dan silent majority nanti akan menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani dan perubahan kepemimpinan partai yang akan membawa partai lebih baik, dinamis, dan progresif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement