Rabu 13 Nov 2019 14:51 WIB

Ketua MPR: Ledakan di Polrestabes Medan Melukai Hati Kita

Ledakan di Polrestabes Medan itu termasuk menjadi pekerjaan rumah besar bagi MPR.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota tim forensik polisi memeriksa lokasi serangan bom di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/ 2019).
Foto: AP/Binsar Bakkara
Anggota tim forensik polisi memeriksa lokasi serangan bom di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/ 2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan keprihatinannya atas ledakan bom yang terjadi di Polrestabes Medan Rabu (13/11) pagi tadi. Dia mengaku prihatin atas peristiwa tersebut. "Kami merasa prihatin dan berduka cita terhadap apa yang terjadi di Polrestabes Medan dan ini melukai hati kita sebagai bangsa," kata Bamsoet di Jakarta, Rabu (13/11).

Menurutnya kejadian tersebut menjadi pekerjaan rumah besar bagi MPR untuk bagaimana bisa menghadirkan pemahaman kebangsaan Pancasila untuk seluruh warga negara Indonesia. Dia mengaku juga tengah mencari tahu penyebab ledakan tersebut.

Baca Juga

"Tadi saya sudah kontak wakabid intelkam, apakah itu bom bunuh diri ataukah itu bom bunuh orang. Ini yang masih kita gali, karena pelakunya ojek, bisa saja dia hanya menerima titipan tapi dikendalikan dari jarak jauh, ini masih dalam penyelidikan," jelasnya.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan, ledakan bom di Polrestabes Medan, Sumatra Utara pada Rabu (13/11) pagi mengakibatkan enam orang luka-luka. Korban terdiri atas lima personel kepolisian dan satu sipil.

"Diduga pelaku meninggal. Ada enam korban, lima dari personel Polri dan satu sipil. Tetapi alhamdulillah laporan sementara korban tidak ada yang luka parah, tetapi ada luka-luka dan ada beberapa kendaraan dinas juga rusak," ujar Iqbal di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (13/11).

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement