Rabu 13 Nov 2019 13:37 WIB

Polisi Geledah Rumah Terduga Ledakan Bom Medan

Ledakan bom di Polrestabes Medan berasal dari sosok beratribut pengemudi ojek daring.

Polisi berjaga di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11), setelah terjadi ledakan diduga bom bunuh diri..
Foto: EPA-EFE / Dedi Sinuhaji
Polisi berjaga di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11), setelah terjadi ledakan diduga bom bunuh diri..

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polisi menggeledah rumah terduga bom bunuh diri di Markas Komando Polres Kota Besar (Polrestabes) Medan, Sumatra Utara, Rabu. Informasi dihimpun Antara menyebutkan bahwa terduga berinisal R warga Jalan Jangka Gang Tentram No 89B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Medan.

Beberapa polisi bersiaga di depan rumah terduga R, sementara sejumlah petugas lainnya masih melakukan penggeledahan di dalam rumah tersebut. Polisi melarang wartawan mengambil gambar di dalam rumah.

Baca Juga

"Kalau mau ambil gambar dari luar saja, ya," kata polisi.

Sebelumnya, ledakan terjadi di Mako Polrestabes Medan, Jalan H.M. Said Medan, Rabu pukul 08.45 WIB.Ledakan itu berasal dari seorang beratribut pengemudi ojek daring (online) yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri. Bom itu meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku ledakan bom di Polrestabes Medan diduga satu orang. Meski demikian, Dedi belum mengungkapkan identitas terduga pelaku. 

"Pada Pukul 08.45 WIB terjadi ledakan yang diduga dilakukan seorang dengan boleh dikatakan melakukan bom bunuh diri atau suicide bomber," kata Dedi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).

Saat ini, lanjut dia, tim dari Densus 88 bersama Inafis dan Labfor sedang melakukan olah TKP untuk betul-betul memastikan identitas pelaku. Salah satunya dengan mengambil sidik jari terduga pelaku. 

"Nanti dengan dengan teknologi yang dimiliki Inafis apabila pelaku ini sidik jarinya berhasil diambil dengan baik dan pelaku ini nanti memiliki e-KTP nanti database ini akan terkoneksi dengan database yang ada di Dukcapil. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama identitas pelaku ini bisa diketahui," jelas Dedi. 

Sementara itu, Dedi mengungkapkan, terdapat enam korban yang mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut. Keenam korban itu terdiri dari empat anggota Polri, satu pekerja lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil. Sedangkan terduga pelaku dipastikan meninggal dunia karena ledakan bom bunuh diri itu. 

"Saat ini (enam korban luka ringan) sedang dirawat di rumah sakit Bhayangkara Sumatera Utara," tutur dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan bom terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11) pagi. Ledakan tersebut diduga berasal dari bom bunuh diri.

 

 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement