REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muka air tanah yang tinggi menjadi kendala pembuatan ratusan sumur resapan untuk mengatasi genangan dan banjir di Jakarta Barat.
"Target kita memang 400 sumur resapan, tapi memang sampai saat ini baru 70 sumur resapan yang berhasil dibuat," ujar Kepala Suku Dinas Sumber Daya Alam Purwanti usai Rapat Pimpinan (Rapim) di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, baru-baru ini.
Purwanti mengatakan jika dipaksakan membangun sumur resapan di muka air tanah yang tinggi, maka pembuatan sumur resapan menjadi tidak berguna. Di Kecamatan Taman Sari, pihaknya tidak membangun sumur resapan air lantaran permukaan tanah di Taman Sari jauh lebih rendah ketimbang permukaan air.
Pihaknya mengklaim jumlah sumur resapan di Jakarta Barat saat ini mencukupi. Sumur resapan juga sudah merata tersebar di wilayah Jakarta Barat terkecuali Taman Sari dan Cengkareng.
"Taman Sari dan Cengkareng kenapa tidak tersebar, karena itu permukaan air tanahnya tinggi," ujar Purwanti.
Selain permasalahan permukaan air tanah, kesulitan juga terjadi karena hanya Sudin SDA yang membuat sumur-sumur resapan tersebut. Satu sumur resapan lebarnya bisa satu hingga tiga meter. Hingga akhir tahun pihaknya berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk membangun sumur resapan mandiri.
"Kita lagi koordinasiminta sekolah-sekolah, masjid-masjid untuk bikin sumur resapan sendiri," kata Purwanti.