REPUBLIKA.CO.ID, Rizkyan Adiyudha, Amri Amrullah, Arie Lukihardianti, Bowo Pribadi
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) berencana membuka konvensi guna mencari calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) lima tahun mendatang. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh saat memberikan sambutan peringatan ulang tahun partai yang kedelapan.
Paloh mengatakan, Nasdem harus berani mengambil inisiatif untuk membuka ruang kepada seluruh potensi bagi anak negeri senusantara yang mungkin patut menjadi pemimpin bangsa. Dia optimistis konvensi capres-cawapres itu akan mendapati putra-putri terbaik bangsa untuk memimpin negeri ini.
"Ini harapan kami. Betapa bersyukurnya karena bisa hadir menarik napas di tengah kehidupan bangsa untuk tampil menjadi pemimpin," kata Paloh dalam perayaan HUT Nasdem kedelapan di Jakarta, Senin (11/11).
Dia mengatakan, konvensi capres-cawapres itu rencanannya bakal dilakukan dua tahun menjelang Pemilu 2024 nanti. Dia berniat melakukan penjaringan keoala negara dengan penuh kebajikan dan kejujuran untuk memilih calin terbaik.
"Kalau ada yang bilang, ah ini berpijak pada bung Anies, ah salah itu, berpijak pada Ridwan Kamil, apalagi salah itu, Khofifah belum tentu, kader Nasdem malah belum tentu lagi. Jadi siapa? Kami cari bersama," kata Paloh lagi.
Ketua DPP Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Nasdem Sugeng Suparwoto menjelaskan, konvensi capres dilakukan guna membuka kesempatan bagi masyarakat secara luas untuk maju sebagai kepala negara lima tahun mendatang. Dia mengatakan, konvensi itu akan diadakan dua tahun sebelum pemilu 2024 dilaksanakan.
"Prinsipnya adalah Nasdem akan mencari calon calon pemimpin atau calon presiden dan wakil presiden dalam kontestasi pemilihan presiden nanti adalah putra putri terbaik bangsa ini," katanya.
Dia membantah jika konvensi dilakukan lantaran ketidakpercayaan Nasdem kepada kader internal perihal kemampuan dan tingkat keterpilihan. Dia berkilah, bahwa konvensi diadakan guna menjalankan fungsi partai politik dalam melakukan rekrutmen kepemimpinan.
Dia mengklaim bahwa hal itu merupakan sikap Nasdem menyangkut tentang kepemimpinan nasional. Pada saat yang bersamaan dia juga membantah jika partai tidak memiliki tokoh ataubkader yamg mumpuni untuk maju di 2024 nanti. Dia mengungkapkan, bahwa Nasdem memilik banyak tokoh dan sosok yang dapat dicalonkan.
"Tidak. Kami sadar sesadar-sadarnya bahwa masyarakat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote, semua punya hak konstitusi untuk jadi pimpinan nasional," katanya.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh didampingi menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai Nasdem seperti Syahrul Yasin Limpo, Siti Nurbaya, hadir dalam rangkaian kegiatan Kongres II partai Nasdem di Jiexpo, Kemayoran, Sabtu (9/11).
Respons Anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kehadirannya di acara Kongres Nasdem ke II kemarin, karena diundang sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, tidak ada yang luar biasa dari undangan itu.
"Biasa saja. Jadi saya Gubernur Jakarta. Dan kalau ada pembukaan-pembukaan kongres, memang biasa diundang dan menyampaikan sambutan sebagai tuan rumah. Jadi sesuatu yang normal. Cuma, kita ini semuanya dikaitkan dengan proses politik. Padahal masih panjang sekali," sebut Anies, Senin (11/11).
Kehadiran Anies di acara Kongres Nasdem sempat memunculkan pertanyaan soal rencana kemungkinan Anies maju sebagai calon presiden. Namun, lagi-lagi Anies menjawab santai ketika ditanya wartawan. Menurutnya, sekarang ini baru tahun 2019 dan presiden terpilih baru saja dilantik belum satu bulan.
"Saya ini masya Allah bekerja di Jakarta baru 2 tahun. Terus Presiden baru dilantik, belum 1 bulan. Jadi, rileks dulu saja. Saya sekarang tetap fokusnya di Jakarta, fokusnya kegiatan-kegiatan terkait Jakarta," imbuh Anies.
Soal peluang dirinya maju dan kemungkinan akan bertarung bersama calon lain, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, masih ditampik Anies. Bahwa, dirinya saat ini masih dan akan tetap fokus mengurus Jakarta terlebih dahulu.
Bahkan, ketika ditanya soal peluang ikut dalam konvensi calon presiden yang akan digelar Nasdem, Anies seolah tidak tahu Nasdem akan ada kovensi saat ini. "Memang ada konvensi? Saya tidak tahu. Saat ini saya masih urusin Jakarta. Tuntaskan semua amanat di Jakarta, baru nanti kita memikirkan yang lain. Jangan semuanya dipikirin sekarang. Gitu ya," terang Anies.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga diwacanakan akan diusung oleh Partai Nasdem pada Pemilu 2024. Saat ditanya mengenai wacana tersebut, pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan hal tersebut masih terlalu jauh.
"Ah itu mah wacana media saja. Terlalu jauh saya kira. Saya tidak mau bahas itu, yang tidak jelas, tidak pasti. Kita fokus yang ada dulu, kita bahas Jawa Barat, kita bahas pembangunan hari ini," ujar Emil kepada wartawan, Senin (11/11).
Emil kemarin juga menghadiri Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun kedelapan Nasdem sekaligus penutupan Kongres II Partai Nasdem di JIExpo Convention Centre and Theatre, Jakarta Pusat. "Undangan saja. Semua yang diusung Partai Nasdem diundang. Saya menghormati saja," katanya.
Adapun, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai Partai Nasdem terlalu dini dalam melempar wacana capres. Apalagi, wacana capres tersebut juga menyebutkan namanya, sebagai salah satu kepala daerah yang layak diusung oleh Partai Nasdem.
"Makanya jangan terlalu geer lah, soal itu," ungkap Ganjar saat menanggapi wacana tersebut, Senin (11/11).
Menurutnya, kalau itu merupakan prediksi dari survei-survei dan sebagainya, bisa jadi itu merupakan kebijakan internal yang ada di Partai Nasdem. Saat namanya ikut disebut, Ganjar merasa terhormat, namun yang harus diketahui PDIP punya mekanisme dan tahapab tersendiri dan keputusannya ada di ketua umum.
Bahkan, ia juga menyebut terlalu dini untuk berbicara soal capres. Karena, saat ini semua pihak masih merangkai dan mengonsolidasikan kekuatan bangsa.
"Saya kira yang seperti itu jauh lebih penting, ketimbang hari ini sudah ngomong soal capres," kata Ganjar.