REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Program Sekolah Siaga Kependudukan mulai diterapkan di DIY. Beberapa sekolah di kabupaten/kota telah dicanangkan sebagai Sekolah Siaga Kependudukan, salah satunya SMA Negeri 1 Ngaglik.
SMA Negeri 1 Ngaglik menjadi sekolah pertama tingkat SMA di Kabupaten Sleman, DIY, yang dicanangkan sebagai Sekolah Siaga Kependudukan. Pencanangan dilaksanakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga DIY.
Plt Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Rohdiana Sumariati menilai, Sekolah Siaga Kependudukan merupakan sekolah yang peduli atas masalah kependudukan. Caranya, memasukkan isu-isu kependudukan dalam materi pembelajaran.
Jadi, implementasi Sekolah Siaga Kependudukan nantinya permasalahan atau isu-isu kependudukan akan dimasukkan dalam materi pembelajaran. Namun, tidak masuk dalam kurikulum, tapi lebih fleksibel.
Ia menjelaskan, pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan ini menjadi penting sebagai usaha mengantisipasi permasalahan kependudukan yang ada. Khususnya, lanjut Rohdiana, di wilayah Kabupaten Sleman.
"Permasalahan kependudukan ini sendiri sangat luas, seperti tindakan klitih remaja dan permasalahan lain, ini yang kita intervensi dan kita beri pemahaman kepada para siswa," kata Rohdiana, Senin (11/11).
Rohdiana menekankan, tahun ini BKKBN DIY menargetkan semua kabupaten/kota memiliki sekolah yang dicanangkan Sekolah Siaga Kependudukan. Ia berharap, pada 2020 pencanangan sudah dilakukan ke semua sekolah.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menuturkan, program Sekolah Siaga Kependudukan merupakan sebuah terobosan untuk menyiapkan generasi muda. Utamanya, agar menjadi SDM-SDM yang unggul.
"Berharap program ini dapat membantu mewujudkan apa yang telah Pemkab Sleman upayakan terkait antiseks bebas, tidak menikah di usia dini, menghindarkan generasi muda dari narkoba, dan lainnya," ujar Sri.