Senin 11 Nov 2019 15:16 WIB

Nasdem: Rio Capella Bukan Kader Partai

Nasdem menilai pernyataan yang dilontarkan Rio Capella tidak jelas dan berdasar.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Partai NasDem
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Partai NasDem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasional Demokrat (Nasdem) angkat bicara terkait pernyataan mantan ketua umum Nasdem Patrice Rio Capella. Nasdem menegaskan Rio bukan lagi kader karena sudah mengundurkan diri dari partai akibat kasus korupsi gratifikasi dari mantan gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.

"Kalaupun tidak mundur ya akan dipecat oleh partai karena kasus korupsi itu," kata Ketua DPP Nasdem Bidang Media dan Komunikasi Publik Charles Meikyansah di Jakarta pada Senin (11/11) usai penutupan Kongres II.

Baca Juga

Charles menilai pernyatan yang dilontarkan Rio Capella tidak jelas dan berdasar. Dia menyebut Rio sudah tidak lagi memahami cita-cita retorasi yang kini diusung partai Nasdem. Dia mengatakan, semangat Nasdem adalah cita-cita restorasi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Charles menambahkan, hal-hal yang disampaikan Rio Capella juga tidak beralasan. Dia berpendapat, pernyataan itu sudah kehilangan konteks. Perkembangan Nasdem saat ini, ungkapnya, merupakan sebuah dukungan dari rakyat.

"Nasdem yang hari ini bukan tambah suram suara dari rakyat, tetapi kita lihat sendiri fakta faktual dari 36 jadi 59 angka Nasdem, itu bukti kepercayaan publik kepada Nasdem," kata Charles lagi.

Sebelumnya, Patrice Rio Capella menilai Partai Nasdem telah melenceng dari semangat pendiriannya. Awalnya, ia menjelaskan, Nasdem mengusung salam perubahan restorasi.

Namun sekarang, dia mengatakan, Nasdem seperti restoran politik yang hanya memperjuangkan kepentingan politik ketimbang kepentingan rakyat. Menurutnya, Nasdem saat ini bukan untuk memperjuangkan kepentingan partai, tetapi hanya demi keuntungan elite dan kelompok tertentu di internal Partai Nasdem.

Ia mengaku terkejut dengan manuver Nasdem yang langsung menggelar pertemuan dengan partai di luar pemerintahan. Padahal, saat ini mereka masih berada dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Saat ini, Nasdem dinilai sebagai perusahaan yang menguntungkan sejumlah elite politik di dalamnya. Hal itu dilihat Patrice dari kekecewaan partai tersebut yang tak mendapatkan kursi Jaksa Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement