Senin 11 Nov 2019 12:28 WIB

Soal Pemulangan HRS, Gerindra: Itu Kalau Prabowo Presiden

Gerindra membantah ada pencekalan Habib Rizieq.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah politisi bersilaturahim ke Habib Rizieq di Makkah.
Foto: republika
Sejumlah politisi bersilaturahim ke Habib Rizieq di Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengungkapkan penyebab dia dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi.  Menurut pengakuannya, pencekalan itu atas permintaan Pemerintah Indonesia. Namun, Partai Gerindra yang awalnya akan membantu Habib Rizieq pun membantah adanya pencekalan tersebut.

"Jadi begini Mas, sesuai dengan keterangan pemerintah, sebenarnya tidak ada pencekalan. Imigrasi pun dari sebelum pelantikan presiden, Habib Rizieq sudah dipersilakan pulang. Tidak ada pencekalan," kata Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade, menegaskan, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/11).

Baca Juga

Kemudian mengenai janji Prabowo dan Gerindra terkait kepulangan Habib Rizieq Shihab, Andre menegaskan, janji itu itu disampaikan jika Prabowo menjadi presiden. Ketika itu, mantan danjen Kopassus itu berjanji bakal menjemput langsung Habib Rizieq jika dirinya terpilih menjadi presiden Republik Indonesia. 

"Pak Prabowo berjanji kalau beliau jadi presiden akan menjemput langsung Habib Rizieq, tapi permasalahannya kan beliau tidak menjadi presiden. Itu yang harus dipahami," ujar Andre.

Selain pihak Imigrasi yang memastikan tidak ada pencekalan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga telah memberikan pernyataan terkait hal ini. Menurut Andre, Mahfud MD mengatakan, jika memang ada pencekalan, silakan kirim saja surat pencekalannya. 

"Jadi, nanti ketahuan siapa yang menyuruh mencekal, kalau memang ada pencekalan. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) juga menegaskan pencekalan tidak ada. Jadi, sudah clear," tutur Andre.

Kemudian terkait keamanan, Andre menegaskan, setiap warga negara Indonesia (WNI) dijamin dan dilindungi oleh negara. Bahkan, kata Andre, hal itu tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Jadi, kata Andre, soal keamanan negara menjaminnya dan bertanggung jawab.

"Apalagi, saat ini situasi sudah kondusif, politik juga sudah kondusif. Sekarang kita bahu-membahu membangun bangsa negara khususnya menghadapi tantangan ekonomi yang begitu berat," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Gerindra itu.

Justru, lanjut Andre, saat inilah momentum bagi Habib Rizieq untuk pulang ke Tanah Air. Karena, pemerintah sendiri memiliki keinginan membantu kepulangan Habib Rizieq. Dengan demikian, tidak ada pihak yang berniat menghalangi Habib Rizieq kembali ke Tanah Air. " Jadi, sebenarnya sudah clear. Silakan Habib Rizieq untuk pulang ke Indonesia," kata Andre.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement