Senin 11 Nov 2019 09:51 WIB

Bupati Purwakarta Ajak Warga Segera Antisipasi DBD

Selain perubahan cuaca, DBD juga disebabkan oleh pola hidup warga yang kurang sehat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)
Foto: Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengimbau warganya untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebab, penyakit ini kerap memgancam pada musim hujan.

Anne mengajak masyarakat mengantisipasi DBD dengan menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna menyambut musim hujan sejak pergantian musim ini. Menurutnya dalam pengendalian dan pencegahan penyebaran DBD ini diperlukan upaya yang efektif.

Baca Juga

"Hal yang paling efektif untuk pencegahan, itu harus bersifat antisipatif. Yakni, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat," kata Anne, Ahad (11/11).

Anne mengatakan, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu merupakan penyakit cukup serius. Serta termasuk kasus medis besar yang jadi perhatian utama beberapa negara berkembang.

Menurut Anne, penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu bukan hanya akibat faktor perubahan cuaca tetapi bisa juga akibat pola hidup masyarakat yang kurang sehat. Akibatnya, tubuh mudah terjangkit virus yang dibawa nyamuk tersebut.

Anne berpesan, pencegahan penularan penyakit DBD bukan hanya cukup dilakukan dengan pengasapan (fogging). Karena, cara seperti itu hanya sebatas membasmi nyamuk dewasa, dan tidak sampai membunuh jentiknya. Masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat, terutama lingkungannya harus diperhatikan dengan baik.

"Intinya, mari kita galakan kembali bebersih dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat," pesan dia.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Purwakarta, Meisera Pramayanti menambahkan, selama ini penyakit DBD jadi perhatian serius jajarannya. Mengingat, sejak tiga tahun terakhir jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

"Pada 2017 lalu, jumlahnya mencapai 122 kasus. Kemudian, pada 2018 meningkat jadi 226 kasus. Untuk 2019 ini, terhitung Januari hingga September sudah ada 492 kasus. Artinya, tiap tahun ada peningkatan," ujar Maesera.

Dia menjelaskan, jika di rata-ratakan, setiap bulannya ada 10 orang yang terjangkit DBD ini. Menurut dia, kondisi ini dipicu faktor cuaca. Sehingga, dirinya pun menghawatirkan ada peningkatan kasus lagi saat pergantian musim nanti.

Terkait upaya mengantisipasi hal itu, Meisera menambahkan, yakni dengan menguatkan peran petugasnya dan petugas di setiap Puskesmas yang ada. Salah satunya, meminta supaya mengintensifkan pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement