Senin 11 Nov 2019 05:21 WIB

Nasdem Terbuka Usung Calon Eksternal Pilpres 2024

Paloh mengatakan Partai Nasdem harus memberi ruang kepada semua anak bangsa.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan saat pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan saat pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menyatakan membuka ruang untuk mengusung calon pemimpin dari kalangan eksternal dalam Pemilihan Umum Presiden 2024.

"Jadi Nasdem pagi-pagi hari harus mengatakan, dia harus tahu diri ketika kader yang dimiliki dengan seluruh daya upaya, doa, harapan dan proses pengkaderan dilalui tapi kapasitas yang dimiliki belum sesuai dengan aspirasi dan harapan masyarakat, beri kesempatan kepada siapa pun yang di luar partai," ucap Paloh di Jakarta, Ahad (10/11).

Baca Juga

Paloh mengatakan Partai Nasdem harus memberi ruang kepada semua anak bangsa dengan potensi unggul untuk tampil dalam kontestasi pemilu, tanpa membatasi hanya pada satu dua calon saja. Menurut dia, semakin banyak pilihan akan menghadirkan alternatif calon dari berbagai latar belakang untuk kemudian dicari tokoh terbaik untuk diusung pada pemilu 2024.

"Pilihannya colorful lho, pelangi, beraneka ragam warna. Nah, dengan semakin banyaknya pilihan dan ragam alternatif, saya pikir mudah-mudahan dari pilihan itu kita cari yang terbaik dari yang baik. Nasdem berupaya menuju ke arah sana," kata dia.

Paloh mengatakan tokoh-tokoh tersebut tidak harus berasal hanya dari satu wilayah seperti Pulau Jawa saja. Menurut dia, tokoh eksternal partai terbaik bisa berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Ada Sumatra, ada Kalimantan, ada Sulawesi, ada Papua. Nah, ini harus kita sadari dulu. saya terus-menerus harus utarakan ke kawan-kawan semuanya, jangan pernah patah semangat untuk membawa konsistensi pikiran-pikiran perubahan. Jangan terjebak pada selalu pikiran pragmatisme jangka pendek," ujar Paloh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement