REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengingatkan para pelamar pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk teliti sebelum mendaftar. Menurut Bima, para pelamar harus mencermati formasi yang dipilih dan juga syarat pendaftarannya. Ini kata Bima, penting untuk menghindari kegagalan di seleksi administrasi seleksi CPNS.
"Baca dengan teliti formasi yang dipilih dan syarat pendaftarannya, terutama lokasi dan pendidikan. Tahun lalu banyak sekali yang gagal di seleksi administrasi karena tidak teliti membaca," ujar Bima melalui pesan singkat kepada wartawan, Ahad (10/11).
Bima pun telah memastikan kesiapan BKN untuk pendaftaran seleksi CPNS yang dibuka Senin (11/11) esok. Ia menilai, para pendaftar tidak akan banyak di hari pertama esok. Sebab, kecenderungan para pelamar biasanya akan meninjau formasi-formasi yang tersedia dengan jumlah peminatnya.
"Server BKN siap, Dukcapil juga siap. Hari pertama diperkirakan peserta akan window shopping dulu. Melihat lowongan dan menghitung potensi kompetisinya," ujarnya.
Meski begitu, BKN telah siap mengantisipasi jutaan pendaftar seleksi CPNS. Menurutnnya pada tahun 2018 lalu, pendaftaran mencapai angka 4,5 juta.
"Antisipasinya di angka itu," ujar Bima.
Sementara, animo masyarakat terhadap pembukaan pendaftaran CPNS masih cukup tinggi. Salah seorang calon pelamar, Intan Umbari (26 tahun) mengaku telah mempersiapkan seluruh persyaratan pendaftaran sejak jauh-jauh hari.
"Rencananya nanti malam, dini hari sudah stanby pantau pendaftaran," ujar Intan.
Intan yang sudah kedua kalinya mengikuti seleksi CPNS, menyebut tidak banyak berbeda persyaratan pendaftaran CPNS pada 2019 dengan tahun 2018 lalu. Namun, ia mengaku akan lebih cermat lagi memilih formasi yang memiliki peluang yang cukup besar untuknya.
"Kita lihat dulu, kuota setiap lembaga ada berapa, dan sesuai dengan jurusan pendidikan kita, baru nanti setelah itu kita pilih," ujar perempuan yang saat ini berprofesi wartawan tersebut.