Ahad 10 Nov 2019 09:07 WIB

Paloh Singgung 'Partai Pancasilais', PDIP Nilai Emosional

Surya Paloh membantah bahwa pidatonya menanggapi sindiran Jokowi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Elba Damhuri
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan saat pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Foto:
Anggota DPR dari Fraksi PDI-P Andreas Hugo Pareira menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (21/10).

Saat ditanya wartawan, Surya Paloh membantah bahwa pidatonya menanggapi sindiran Jokowi. Ia menilai, pernyataannya kemarin merupakan bagian dari memberikan pencerahan.

"Memberi pencerahan itu baik," ujar dia.

Ia juga menjawab tudingan yang menyebut bahwa dirinya terlalu emosional menangapi candaan Jokowi. "Enggaklah, kalau Pancasila kita anggap emosional ya siapa yang nggak marah bangsa ini. Mana mungkin, Pancasila alat pemersatu ideologi kita," katanya.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menegaskan, pidato Surya Paloh tidak menyinggung partai manapun. Ia justru mempertanyakan adanya sikap saling curiga yang muncul dari berbagai pihak.

"Karena kami melihat ketika PDIP membawa Gerindra toh kami juga tidak protes," ujar Irma, kemarin.

Irma menambahkan, Nasdem melihat niat baik Presiden untuk berkolaborasi dengan Prabowo untuk membangun bangsa menjadi lebih baik. Seharusnya komunikasi yang dilakukan Nasdem dan PKS juga dipandang demikian.

"Kenapa kemudian ketika kita berkomunikasi dengan PKS untuk bisa juga dengan menjadi partner konsultif menjadi masalah?" ujar dia.

Irma juga menepis anggapan bahwa Nasdem ingin membentuk poros baru dan keluar dari koalisi. Dia menegaskan, Nasdem mengaku memiliki tanggung jawab mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf hingga 2024.

"Itu pekerjaan bodoh, pekerjaan sia-sia dan bodoh, enggak mungkin itu kita lakukan," ujar Irma.

(ed: a syalaby ichsan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement