Sabtu 09 Nov 2019 23:46 WIB

Polisi Selidiki Pengrusakan Makam di Tasikmalaya

Polisi masih mencari tahu motif pelaku lakukan pengrusakan makam

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polisi mengecek kondisi makam yang terbuka sebagian di TPU Kampung Pakemitan II, Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (8/11) malam.
Foto: Dok Polsek Cikatomas.
Polisi mengecek kondisi makam yang terbuka sebagian di TPU Kampung Pakemitan II, Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (8/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polres Tasikmalaya menurunkan sejumlah timnya untuk menyelediki aksi perusakan makam di Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya. Hal itu dilakukan untuk mencari tahu motif pelaku merusak sejumlah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) tersebut.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Doni Eka Putra mengatakan, pihaknya mendapat laporan terkait aksi perusakan makam di wilayah hukumnya pasa Jumat (8/11). Setidaknya, 25 makam diketahui dalam keadaan rusak pada bagian di bawah batu nisan.

"Sementara kita sudah turunkan tim gabungan dari polres, polsek, dan satuan intelijen yang turun ke lapangan, untuk melakukan penyelidikan masalah ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada perkembangan, sehingga kita bisa menentukan motifnya," kata dia Sabtu (9/11).

Polisi mengaku kesulitan untuk mengungkap pelaku lantaran tak ada saksi yang melihat aksi tersebut. Namun, Doni mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mencari petunjuk lainnya.

Menurut dia, pelaku dapat dikenakan Pasal 179 KUHP. Pelaku akan diancam kurungan penjara maksimal 1 tahun 4 bulan. "Sementara motif terus kita dalami," kata dia.

Sebelumnya, sebanyak 25 makam warga di TPU Kampung Pakemitan II, Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, ditemukan warga dalam kondisi terbuka pada Jumat (8/11). Makam-makam itu terbuka pada bagian bawah nisan dengan lebar sekitar 50 sentimeter.

Salah satu penggali makam di TPU itu, Anda Juanda (54 tahun) mengatakan, kejadian itu pertama diketahui oleh warga yang hendak berziarah pada Jumat pagi. Mengetahui ada makam yang terbuka, warga itu langsung melapor kepadanya.

"Yang seperti baru terbuka ada tiga. Setelah dicek total ada 25 makam yang terbuka. Tapi bukan pembongkaran, kalau bahasa Sunda teh dikodok (digali sebagian atau dikorek)," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat malam.

Menurut dia, makam-makam itu hanya terbuka pada bagian bawah nisan. Namun, tak ada jenazah atau kerangka yang hilang.

Juanda mengatakan, terbukanya makam di TPU itu bukan yang kali pertama terjadi. Beberapa pekan lalu, sebelum pemilihan kepala desa (Pilkades) sebanyak dua makam juga ditemukan terbuka dalam kondisi serupa. Diketahuinya kejadian itu juga pada Jumat pagi. Ia memperkirakan penggalian tersebut dilakukan pada Kamis malam atau malam Jumat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement