REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyinggung soal partai yang mengaku nasionalis dan Pancasilais namun dalam praktiknya jauh dari nilai-nilai Pancasilais dalam pidatonya di pembukaan kongres II Partai Nasdem, Jumat (8/11) malam. Saat ditanya oleh awak media partai mana yang ia maksud, Paloh enggan menjawab.
"Ya, yang melanggar semua norma Pancasila. Ya, tidak Pancasilais," kata Paloh.
Dia mengaku hanya menekankan terkait lima sila di dalam Pancasila. Menurutnya kehidupan manusia sebagai sebuah bangsa yang meyakini Pancasila sebagai pedoman hidupnya tidak akan jauh dari nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila itu sendiri.
"Jadi kalau artinya partai kita partai yang bawa marah saja, nah dia kurang Pancasilais, kan ada juga ada marah, ada senyum, boleh," ujarnya.
Sebelumnya dalam pidato pembukaannya di Kongres II Partai Nasdem, Surya Paloh sempat menyindir partai yang mengaku paling nasionalis Pancasilais. Momen itu berawal dari pandangan Surya Paloh mengenai kecurigaan terhadap langkah politik yang dilakukan Partai Nasdem. Menurutnya hal itu tidak sesuai dengan nilai-nilai di dalam Pancasila.
"Pancasila sebagai pegangan untuk kita, Way of life, way of thinking. Tapi kita tidak laksanakan itu. Ngakunya partai yang nasionalis, yang Pancasilais. Ya buktikan aja, rakyat membutuhkan pembuktian partai mana yang paling mengamalkan Pancasila," kata Paloh, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11).
Menurutnya jika ada partai yang terus menerus menyampaikan propaganda kosong dan mengajak berkelahi satu sama lain, maka ia memastikan bahwa itu bukanlah sikap Pancasilais. Ia pun menyerukan kepada seluruh kadernya, jika Nasdem ingin dikenal sebagai partai Pancasilais maka Nasdem harus bersikap rendah hati.
"Rangkul teman, salam teman, tawarkan pikiran-pikiran bersama teman, jangan musuhi teman, itu baru mengamalkan Pancasila. Kalau ini tidak dijalankan yang paling menangis adalah proklamator bangsa ini," ungkapnya diikuti sorakan dan tepuk tangan peserta kongres yang hadir.