REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (8/11) memberikan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh. Salah satunya yakni wartawan perempuan pertama Indonesia, Rohana Kudus yang mendapatkan gelar tersebut.
Perempuan asal Sumatera Barat itu mendapatkan anugerah sebagai pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 120/TK/Tahun 2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11).
Sebagai wartawati, Rohana Kudus telah melahirkan surat kabar perempuan pertama di Indonesia yakni Soenting Melajoe yang terbit di Padang. Surat kabar tersebut pertama kali terbit pada 10 Juli 1912 dan menjadi surat kabar pertama yang keseluruhan timnya dari pemimpin redaksi, redaktur, hingga penulisnya merupakan perempuan.
Rohana juga diketahui terlibat dalam proses penerbitan surat kabar lainnya seperti surat kabar Perempoean Bergerak, surat kabar Dagblad Radio di Padang, serta menyumbangkan tulisannya untuk surat kabar Tjahaja Soematra.
Selain terjun langsung dalam redaksi surat kabar, Rohana Kudus juga menjadi inspirasi untuk perempuan-perempuan lainnya. Sejak usia delapan tahun, ia sudah berbagi ilmu dengan sesama kaumnya. Ia mengajarkan baca tulis kepada anak-anak dan masyarakat di sekitar rumahnya di Simpang Tonang, Talu, Pasaman Sumatera Barat.
Tak hanya mengajarkan baca tulis, sejak tumbuh dewasa Rohana Kudus juga mengajarkan kerajinan tangan seperti sulam menyulam dan merenda. Bahkan pada 1911, ia mendirikan Kerajinan Amai Setia (KAS) bersama dua orang temannya.
Cucu Rohana Kudus, Janeydy menyampaikan, neneknya merupakan sosok perempuan yang memberikan perhatiannya kepada sesama, khususnya perempuan.
"Memang sederhana dan selalu perhatian besar pada sesama khususnya sebagai perempuan apapun ilmu yang ada, tidak segan-segan untuk menyampaikan," kata dia di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.
Rohana, kata dia, juga dikenal sering berbagai ilmu dan pengetahuan untuk kemajuan masyarakat. Sementara itu, Bupati Agam, Indra Catri menyebut sosok Rohana Kudus menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini.
"Kami gembira sekali ini perjuangan panjang, kami menunggu waktu angggap idolakan beliau dari kecil dari sekolah kepahlawanan, ketokohan di bidang jurnalistik, juga banyak jejak langkah pendidikan, konfensi tenun sulam, menembus zamannya saat itu," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
