Jumat 08 Nov 2019 14:05 WIB

Reaktivasi Jalur Kereta Api Perlu Kerja Sama yang Baik

Komisi IV DPRD Jabar menemukan beberapa permasalahan untuk reaktivasi.

 Reaktivasi Jalur Kereta Api Perlu Kerjasama yang Baik
Reaktivasi Jalur Kereta Api Perlu Kerjasama yang Baik

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pada saat penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat berkeinginan jalur kereta api direaktivasi. Hal ini diperlukan pembebasan lahan serta menjadi pekerjaan rumah antar stakeholder terkait. Komisi IV DPRD Jabar mempertanyakan mengenai prosedur pembebasan lahan mengapa harus dari Provinsi yang membebaskan bukan dari pusat. Sehingga diharapkan ada pembagian tugas antara kementerian dengan provinsi Jawa Barat. Ini diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (8/11).

Menurut Imam, pada saat ini reaktivasi sudah ada pada jalur Cianjur Ciranjang. Selain itu untuk menunjang pariwisata Provinsi Jawa Barat juga berencana mengaktifkan lagi jalur kereta di daerah selatan Jawa Barat. Seperti tujuan Ciwidey, Garut-Cikajang, Banjar-Pangandaran. Yang sedang berjalan yaitu reaktivasi jalur Cianjur Ciranjang sampai Padalarang. Tantangan reaktivasi ini diantaranya medan jalan yang terjal untuk kereta api serta kemiringan posisi tanah yang direncanakan dilintasi kereta api. Sehingga dirjen perkeretaapian perlu memikirkan strategi kedepannya.

Imam mengatakan kunjungan konsultasi ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ialah dalam rangka pembahasan anggaran tahun 2020. Karena ada anggaran pembebasan lahan terkait reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat. ''Apabila PT. KAI bersama Dinas Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub tidak matang perencanaannya, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan anggaran untuk keperluan lain,'' papar Imam.

Pada kesempatan ini Komisi IV menemukan beberapa permasalahan untuk reaktivasi jalur kereta api. Diantaranya jalur kereta api yang sudah dijadikan rumah penduduk. ''Sehingga membutuhkan waktu dan kerjasama yang baik antar stakeholder terkait agar perencanaan reaktivasi ini berjalan dengan lancar. Sementara kereta api cepat Bandung - Jakarta tidak menemukan permasalahan yang kompleks. Sehingga diharapkan pengoperasiannya sesuai dengan target yaitu pada tahun 2021,'' ungkapnya. ril

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement