Kamis 07 Nov 2019 14:31 WIB

Sindiran Jokowi dan Respons Surya Paloh

Jokowi menyindir pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat memperingati HUT ke-55 tahun Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat memperingati HUT ke-55 tahun Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Nawir Arsyad Akbar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir pertemuan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul Iman beberapa hari lalu. Saat memberikan sambutan dalam acara HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11), Jokowi menyebut wajah Surya Paloh lebih cerah setelah pertemuan tersebut.

Baca Juga

"Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini beliau lebih cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," kata Jokowi.

Menurut dia, wajah cerah Surya Paloh terlihat setelah ia berangkulan dengan Sohibul Iman. Meski mengaku tak mengetahui makna dari pertemuan tersebut, Jokowi menilai rangkulan keduanya tak seperti rangkulan biasanya.

"Saya tidak tahu maknanya apa, tetapi rangkulannya tidak seperti biasanya.

Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman," ujar Jokowi.

Ia pun mengaku sempat menanyakan pertemuan tersebut kepada Surya Paloh saat bertemu di ruang tunggu. Namun, Surya Paloh enggan menjawabnya.

"Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya di lain waktu dijawab. Saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah," ujar Jokowi.

photo
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman berpelukan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh seusai melakukan pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10).

Merespons sindirian Jokowi itu, Surya mengaku tak khawatir. Ia pun menegaskan, koalisi pendukung Jokowi masih solid.

"Tidak, saya merasa itu. Kalau itu dianggap suatu warning ya saya pikir terlalu naif kita. Sayanglah, kemajuan berdemokrasi begitu jauh sudah kita miliki ya kan," ujar Surya di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).

Surya menjelaskan, pidato Jokowi tersebut merupakan candaan untuknya. Ia pun menangkapnya dengan gembira sebab Surya tahu maksud dari Jokowi melontarkan pernyataan tersebut.

"Sense of humor yang tinggi, ya kita tetap gembira lah, menerima apa ya, respons secara humoris yang begtu luar biasa dari Pak Jokowi ya. Kalian tahu sendiri hubungan komunikasi harus kita jaga dengan semua pihak," ujar Surya.

Mantan politikus Golkar itu meminta semua pihak tidak berpikiran negatif terkait manuver Nasdem beberapa waktu belakangan ini. Sebab, pertemuan antarpartai merupakan hal yang biasa dalam politik.

"Suasana komunikasi batiniah yang sudah kita miliki. Artinya, seluruh praduganya yang sebetulnya mengarah pada pikiran pikiran negatif harus kita buang jauh-jauh," ujar Surya.

Surya menegaskan, koalisi partai pendukung Jokowi masih aman. "Amat sangat, pastilah itu. Belum ketemu dalam fisik, tetapi selalu ketemu dalam batin," ujar Surya.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai, pidato Jokowi pada perayaan HUT ke-55 Partai Golkar merupakan 'gocekan' khas dari mantan gubernur DKI Jakarta itu. Hasto menilai, pidato Jokowi hanya sebatas candaan yang mencairkan suasana.

"Saya maknai bukan sebagai sindirian, tapi itu gocekan khas ala Pak Jokowi. Positif itu murni. Itu murni bagian dari ice breaker lah kalau dalam pidato," ujar Hasto.

Hasto pun tidak menilai 'gocekan' Jokowi sebagai peringatan kepada Surya yang telah menemui PKS. "Itu biasa, supaya suasananya akrab dan kita lihat semuanya tertawa. Pak JK juga kelihatan happy semuanya keliatan happy, ini ulang tahun tidak ada sindir-sindiran," ujar Hasto.

photo
Kesepakatan Prabowo-Surya Paloh

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement