Kamis 07 Nov 2019 06:40 WIB

Pemkab Purwakarta Gencar Sosialisasikan E-Perpus

Pinjam buku tak perlu datang ke perpustakaan daerah tapi bisa lewat gadgetnya

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Buku perpustakaan.
Buku perpustakaan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta telah memiliki perpustakaan digital yang dikembangkan sejak Februari lalu. Ini dilakukan untuk meningkatkan minat membaca masyarakat Purwakarta di era kemajuan teknologi. 

Salah satu pendukung Perpustakaan Digital dengan dibuatnya sistem peminjaman buku berbasis aplikasi lewat telepon seluler. Jadi para pembaca tidak perlu lagi datang ke perpustakaan konvensional untuk bisa membaca buku yang diinginkannya. Aplikasi ini diberi nama e-Perpus Purwakarta.

Kepala Seksi Otomasi Perpustakaan yang juga pengelola e-perpus, Imadudin somantri, mengatakan pihaknya terus menyosialisasikan penggunaan aplikasi ini ke masyarakat. Terutama ke sekolah-sekolah dan kampus untuk menyasar kalangan milenial.

“Kami terus sosialisasikan karena mungkin belum banyak yang tahu ternyata sekarang bisa pinjam buku enggak perlu datang ke perpustakaan daerah tapi bisa lewat gadgetnya saja,” kata Imadudin ditemui Republika di Gedung Perpustakaan Daerah Purwakarta, Rabu (6/11).

Ia mengatakan sejak diluncurkan pada 12 Februari lalu tercatat sudah ada 420 orang anggota e-Perpus Purwakarta. Jumlah ini tentu masih ingin terus ditambahkan. Karena target kuota awal dari pengembangan aplikasi ini yakni 3.000 pengguna. Nantinya jika sudah sampai pada batas kuota, pihaknya akan mengembangkan untuk penambahan kuota pengguna.

Menurutnya pihaknya rutin datang ke sekolah-sekolah untuk sosiaalisasi e-perpus. Termasuk menggandeng beragam komunitas di Purwakarta sekaligus sosialisasi peningkatan literasi.

Ia mengakui saat ini masih jauh lebih banyak peminat baca datang ke perpustakaan konvensional dibanding e-perpus. Para pelajar dan kalangan umum setiap harinya meramaikan gedung perpustakaan daerah yang terletak di Bale Diorama Nusantara tersebut.

“Kalau peminat memang sekarang masih banyak yang konvensional. Orang masih lebih senang berkunjung ke perpusataak langsung baca buku aslinya. Karenanya memang masih perlu sosialisasi lagi ke sekolah-sekolah kita ajak buka e-perpus biar lebih mudah,” tuturnya.

Ia menuturkan Aplikasi e-perpus yang dikembangkan ini bekerjasama dengan Gramedia. Penggunanya bisa memilih dan meminjam buku yang disediakan layaknya perpustakaan konvensional. Bedanya buku-buku yang disediakan berupa e-book dari fiksi dan non fiksi.

Peminjamnya pun hanya cukup mengunduh aplikasi melalui appstore atau playstore. Nantinya mereka akan mendaftar akun terlebih dahulu dan diverifikasi. Dengan langkah mudah tersebut, pengguna tinggal memilih buku yang ingin dibacanya melalui ketukan jari tangan.

Sama halnya seperti perpustakaan konvensional, kata dia, ada masa waktu pengembalian e-book yang dibaca. Setiap peminjaman berlaku pengembalian selama tujuh hari. Dengan maksimal buku yang dipinjam yakni lima buah.

“Ke depan biar masyarakat nggak jenuh maka koleksi e-book di aplikasi akan diperbanyak supaya banyak pilihan,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement