Kamis 07 Nov 2019 00:13 WIB

Pertanian di Lahan Gambut Kurangi Karhutla

Lahan gambut digarap untuk pertanian sehingga tidak dibiarkan telantar.

Sejumlah anggota TNI Kodim 0301/Pekanbaru saat berusaha memadamkan api yang menjalar di lahan gambut di kawasan Riau Ujung, Pekanbaru, Riau.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah anggota TNI Kodim 0301/Pekanbaru saat berusaha memadamkan api yang menjalar di lahan gambut di kawasan Riau Ujung, Pekanbaru, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pertanian di lahan gambut diyakini mampu meminimalkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

"Salah satunya yang baru saja sukses dilaksanakan yakni kegiatan pertanian padi di Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah di Palangka Raya, Rabu (6/11).

Baca Juga

Bersama Pemprov Kalteng, ia baru saja melakukan panen padi perdana di empat hektare lahan dari total hamparan seluas 50 hektare. Meski lahan pada kawasan tersebut marginal, hasilnya sudah cukup baik, yaitu 4,9-5,5 ton per hektare gabah kering panen.

Umi menyebutkan, lahan itu digarap untuk pertanian sehingga tidak dibiarkan telantar. Hal ini membuat potensi karhutla menurun sebab kawasan tersebut telah dikelola dan tentunya mendapatkan pengawasan ekstra dari para penduduk di sekitarnya.

"Apalagi kawasan pertanian di Kelurahan Tanjung Pinang sangat dekat dengan Bandara Tjilik Riwut sehingga langkah tersebut sangatlah positif," katanya.

Umi juga ingin menjadikan pertanian di Palangka Raya sebagai destinasi wisata baru, seperti yang dilakukan di berbagai daerah lain di Indonesia. Kawasan pertanian menjadi tujuan masyarakat, hanya untuk berswafoto dan menghabiskan waktu.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng Syamsuddin, selaku lembaga vertikal di bidang pertanian, mengapresiasi keberhasilan pemprov dan pemkot pada pembukaan lahan tersebut. "Kami siap mendukung pemerintah daerah serta memperkuatnya dengan penerapan berbagai teknologi pertanian, agar bisa terus dikembangkan secara maksimal ke depan," ujarnya.

Syamsuddin menjelaskan, umumnya lahan-lahan marginal jarang bisa dimanfaatkan untuk tanaman padi, namun nyatanya berkat kemauan yang keras dan kerja sama yang baik, hal itu bisa dilakukan di Palangka Raya. "Kegiatan ini sangat terintegrasi dengan kepentingan Palangka Raya guna mengurangi dampak karhutla," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement