Rabu 06 Nov 2019 15:56 WIB

Perhimpunan BMT Indonesia Gelar Silatnas di Yogyakarta

Peran BMT harus dioptimalkan dan memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
 Ketua Umum Perhimpunan BMT Indonesia, Jularso, saat memberikan arahan dalam Silatnas ke-10 Perhimpunan BMT Indonesia di Prima SR Hotel and Convention Yogyakarta, Rabu (6/11).
Foto: Wahyu Suryana.
Ketua Umum Perhimpunan BMT Indonesia, Jularso, saat memberikan arahan dalam Silatnas ke-10 Perhimpunan BMT Indonesia di Prima SR Hotel and Convention Yogyakarta, Rabu (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perhimpunan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Indonesia menggelar silaturahmi nasional di Yogyakarta. Agenda yang dihelat 5-7 November 2019 itu mengangkat tema Baitul Maal The Next Leadar.

Sekjen Perhimpunan BMT Indonesia, Mursida Rambe melaporkan, silatnas ke-10 itu merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Kali ini, dihadiri 400 orang dari BMT-BMT 10 provinsi seluruh Indonesia.

Sedangkan, tema Baitul Mall The Next Leader sengaja diambil sebagai pengingat hidup memerlukan keseimbangan. Termasuk, kata Mursida, menyeimbangkan laju kencangnya kinerja baitul maal dan baitul tamwil.

"Jadi, BMT, kalau baitul tanwirnya melaju kencang tapi baitul maalnya ditinggal itu BMT tidak seimbang," kata Mursida, di Prima SR Hotel and Convention Hall, Rabu (6/11).

Ia berpesan, BMT Indonesia harus terus berusaha menjaga konsistensinya mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Lalu, menuntaskan kemiskinan dan mengurangi angka kemiskinan yang masih merajalela di Indonesia.

Hari ini, lanjut Mursida, sudah ada sekitar 362 BMT seluruh Indonesia dengan anggota-anggota yang sudah mencapai hampir empat juta orang. Karenanya, ia menekankan, posisi Perhimpunan BMT semakin penting.

"Artinya, posisi Perhimpunan BMT Indonesia jika melakukan sesuatu itu betul-betul strategis, sehingga tinggal komitmen kita agar memiliki motivasi yang kuat menyeimbangkan maal dan tamwil," ujar Mursida.

Mursida menambahkan, BMT sudah memiliki kekuatan hukum di Indonesia. Karenanya, ia berharap, peran-peran BMT harus terus dioptimalkan dan harus bisa memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa Indonesia.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Perhimpunan BMT Indonesia, Jularso menegaskan, BMT-BMT harus memiliki kesanggupan berbisnis sesuai peraturan Allah SWT. Termasuk, menyelesaikan beban-beban yang ada.

Ia berpendapat, beban-beban untuk wakaf itu jika terselesaikan akan menjadi wakaf produktif. Dari sana, pengelolaan wakaf produktif itu akan memberikan kontribusi sangat positif bagi bangsa Indonesia.

"Silatnas ini kita target kumpulkan wakaf Rp 7,5 miliar," kata Jularso.

Jularso mengungkapkan, selama satu tahun mendatang mereka berencana melaksanakan safari ke MPW-MPW. Ia merasa, itu penting untuk penguat silaturahmi dan menguatkan akar-akar BMT Indonesia.

Silatnas sendiri turut diisi arahan-arahan dari pemangku kebijakan terkait. Ada Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, dan Muji Raharjo dari Bidang Ekonomi Pemda DIY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement