Rabu 06 Nov 2019 10:20 WIB

Sejarah Indonesia Menguntungkan di Urusan Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender di Indonesia dibuktikan lewat adanya sosok-sosok 'ratu'.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang bekerja
Foto: pexels
Wanita sedang bekerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun masih sedikit jumlah perempuan yang bekerja di perusahaan di Indonesia, setidaknya ada beberapa keuntungan yang menunjukkan kesetaraan gender di Indonesia diperhatikan. Deputi III Kantor Staff Presiden, Denni Puspa Purbasari mengatakan, kesetaraan gender di Indonesia telah terbukti diperhatikan karena banyak tokoh perempuan yang muncul yang menjadi panutan.

"Dalam sejarah, Indonesia lebih diuntungkan karena banyak role model atau banyak queens yang ada dalam sejarah kita," kata Denni di kantor Gojek, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Dia mencontohkan tokoh sejarah itu adalah anak dari Hayam Wuruk, yaitu penguasa kerajaan Majapahit, Tribuana Tunggadewi. Lalu, tokoh lainnya yaitu Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri yang merupakan perempuan yang pernah memimpin sebuah bangsa.

Artinya, kata dia, figur perempuan di Indonesia sangat dijunjung tinggi. Figur perempuan, tidak diposisikan maupun dipandang rendah di Indonesia.

Kemudian, pelibatan perempuan dalam sebuah organisasi bukan berarti hanya menaruh perhatian perkara adanya alokasi khusus untuk kalangan perempuan dalam jabatan tinggi. Akan tetapi, lebih kepada keberagaman jenis manusia yang bisa menciptakan inovasi organisasi ke depan. "Keberagaman sangat penting bagi inovasi," tegas dia.

Artinya, ketika pengambil keputusan di sebuah organisasi didominasi oleh laki-laki, maka di situ ada celah keberagaman. Dan di situ pulalah ada inovasi yang akan dihasilkan menjadi kurang berhasil.

Denni menegaskan, jika pemenuhan kesetaraan gender hanya dengan sekadar memberikan alokasi untuk kalangan perempuan, maka hal itu malah menjadi kesenjangan kompetensi bagi perempuan itu sendiri. Perempuan, kata dia, harus didukung untuk maju dan menunjukkan kompetensi yang ada dalam dia sendiri.

"Saya setuju, harus ada dukungan dari lingkungan kepada perempuan. Saya percaya, bangsa yang besar itu diawali dari perempuan-perempuan hebat," jelas Denni.

Sebab, lanjut dia, perempuan nantinya akan menjadi ibu dari generasi mendatang. Dia nantinya akan menjadi figur panutan bagi anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement