Rabu 06 Nov 2019 08:23 WIB

Pertemuan Parpol, PAN Akui Terkait Pilkada dan Pemilu 2024

PAN siap bertemu dengan Partai Nasdem atau sejumlah partai lainnya.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan santunan disaksikan Sekjen Eddy Soeparno saat perayaan HUT ke-21 PAN di Pluit, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan santunan disaksikan Sekjen Eddy Soeparno saat perayaan HUT ke-21 PAN di Pluit, Jakarta, Jumat (23/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan, dalam pertemuan antarpartai politik juga membahas Pilkada 2020 atau Pemilu 2024. PAN sendiri mengaku siap bertemu dengan Partai Nasdem atau sejumlah partai lainnya.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, pertemuannya dengan Nasdem masih menunggu jadwal kedua pimpinan partai politik. Selain Nasdem, PAN juga berencana untuk bertemu dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)dan Golkar. Zulkifli mengatakan, dalam pertemuan nantinya, tidak menutup kemungkinan akan mulai membahas perhelatan Pilkada 2020 atau Pemilu 2024.

Baca Juga

Menurut dia, tidak terlalu cepat jika parpol sudah mulai membahas Pemilu 2024 atau pilkada. Terlebih, pilkada serentak paling dekat akan digelar pada 2020 tahun depan. "(Agenda politik) 2024 kan sebentar lagi sampai, nanti tidak terasa dan banyak yang akan dibi carakan seperti RUU," tutur Zulkifli, Selasa (5/11).

Ia menambahkan, kerja-kerja parpol memang seperti itu. Namun, Zulkifli mengaku masih belum menemukan waktu yang tepat untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Sebab, keduanya masih sama-sama sibuk dengan agenda masing-masing. "Ya nanti diatur, kansama-sama sibuk ya," tutur wakil ketua MPR tersebut.

PAN meminta pertemuan antarparpol dimaknai sebagai pertemuan yang biasa. Selain soal dinamika politik, pertemuan antarparpol juga bisa dilakukan untuk membahas rancangan undang-undang yang akan masuk dalam pembahasan DPR.

"Ini juga lagi di-arrange, kita mau ketemu PDI Perjuangan, nanti dengan Nasdem kanbanyak undang-undang yang akan dibahas nih, KUHP mau dibahas lagi dengan UU Pertanahan Agraria yang menuai pro-kontra, tentu kita kan mesti menyamakan presepsi, jadi perlu lah silaturahmi," kata Zulkifli.

Nasdem sendiri merencanakan untuk bertemu dengan PAN setelah Kongres yang akan digelar pada 8 hingga 11 November mendatang. Dalam kongres yang akan digelar Nasdem, Zulkifli menyatakan siap untuk hadir jika diundang. Namun, hingga saat ini, dirinya belum menerima undangan.

Kongres

Kongres Partai Nasdem nanti kemungkinan akan tetap menyepakati Surya Paloh sebagai ketua umum. Ketua DPP Nasdem Bidang Hukum Advokasi dan HAM Taufik Basari mengatakan, ada kemungkinan Surya Paloh tetap memimpin partai tersebut untuk periode selanjutnya.

"Pandangan-pandangan yang sekarang beredar di berbagai wilayah, provinsi, termasuk dari DPP, ya sepertinya kami masih membutuhkan sosok Surya Paloh untuk memimpin Partai Nasdem ini," ujar Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).

Nasdem sendiri akan mempersiapkan dan memperhitungkan sistem jangka panjang untuk partainya. Salah satunya terkait masa depan jika Nasdem tak lagi dipimpin Surya Paloh. "Bukan regenerasi (pemimpin partai), sistemnya. Sistem yang tidak bergantung pada sosok, kami tidak mau Partai Nasdem ini menjadi partai yang patron, tapi kami bersandar pada sistem," tuturnya. (febrianto adi saputro/antara/nawir arsyad akbar ed: agus raharjo)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement