REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) berupaya mencegah terjadinya peningkatan kasus stunting atau kekerdilan dengan menggalakkan program gemar makan ikan.
"Masalah stunting salah satu penyebabnya kurangnya asupan gizi dan protein yang baik mulai dari dalam kandungan dan masa balita. Melihat tingginya kadar gizi dan protein pada ikan dan harganya terjangkau, program gemar makan ikan akan lebih digalakkan," kata Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Selasa (5/11).
Masyarakat Sumsel ini akan terus didorong untuk gemar mengonsumsi ikan sehingga bisa mempertahankan tingkat konsumsi ikan masyarakat yang berada pada posisi cukup tinggi sekitar 40 kilogram/kapita/tahun dan mengatasi masalah stunting. Untuk mempertahankan tingkat konsumsi ikan tersebut, ia berupaya menggalakkan program gemar makan ikan dan mendorong kegiatan budidaya ikan sehingga produksi ikan terus meningkat dan harganya terjangkau.
Produksi ikan perlu terus ditingkatkan untuk mengimbangi peningkatan konsumsi ikan masyarakat, jika sampai produksi menurun akan mempengaruhi harga di pasaran dan masyarakat bisa beralih mengonsumsi daging ayam, sapi, atau makanan lainnya. Tingkat konsumsi ikan masyarakat Sumsel yang tinggi sekarang ini perlu dipertahankan. Ikan merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, kaya vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh tetap sehat, serta sumber penting asam lemak omega tiga.
Dengan mengonsumsi ikan, diharapkan pula dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) daerah ini sesuai dengan target yang diharapkan. Pemprov berupaya lebih gencar lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat mengonsumsi ikan bagi kesehatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
