Senin 04 Nov 2019 18:17 WIB

Pohon Berbunga akan Gantikan Pohon di Cikini

Bunga dari pohon tabebuia sering kali disamakan dengan bunga sakura.

Pejalan kaki melintas di lahan bekas penebangan pohon di trotoar Cikini, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Foto: Thoudy Badai
Pejalan kaki melintas di lahan bekas penebangan pohon di trotoar Cikini, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Senin (4/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan pohon berbunga dengan warna menarik akan menggantikan pohon angsana dan beringin yang ditebang di sepanjang trotoar di kawasan Cikini.

"Nanti kita akan ganti dengan tabebuia," kata Suzi saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (4/11).

Baca Juga

Tanaman tabebuia diketahui sudah ditanam terlebih dahulu di Kota Surabaya dan Semarang karena warnanya yang menarik ketika mekar di penghujung musim kemarau. Bunga tabebuia diketahui berasal dari negara beriklim tropis yaitu Brasil.

Bunga dari pohon ini sering kali disamakan dengan bunga sakura yang berasal dari negeri Matahari Terbit alias Jepang. Bunga tabebuia memiliki bentuk menyerupai terompet dan memiliki banyak warna mulai dari warna merah muda keunguan, putih, kuning, ungu, dan magenta.

Selain menanam pohon tabebuia, di bagian bawah pohon nantinya akan dilengkapi dengan tanaman kecil penyerap polutan seperti tanaman bugenvil dan asoka sehingga dapat mengurangi tingkat polusi di daerah Cikini.

"Tujuannya agar polusi dari kendaraan bermotor dapat langsung diserap mulai dari level bawah oleh tanaman semak tersebut sampai level atas, yaitu oleh pohon pelindung," kata Suzi.

Sebelumnya, Dinas Kehutanan DKI Jakarta melakukan penebangan pohon di sepanjang trotoar Cikini bersamaan dengan penataan trotoar yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga DKI. Selain agar menciptakan trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki, penebangan pohon dilakukan untuk peremajaan tanaman.

"Kelemahannya untuk jenis angsana adalah seiring usia pohon yang semakin tua, struktur cabang dan batangnya mudah keropos dan rapuh. Dikhawatirkan mudah patah cabangnya dan bahkan tumbang. Dampaknya tentu membahayakan pengguna jalan apalagi keberadaannya di trotoar," kata Suzi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement