REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, terus menggenjot sektor pariwisata. Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, salah satu visinya selama menjabat adalah menjadikan Jabar sebagai Provinsi Pariwisata.
Oleh karena itu, selain memiliki fokus memperbaiki akses dan pengembangan destinasi, Pemprov Jabar pun meluncurkan aplikasi sebagai salah satu infrastruktur pendukung pariwisata bernama Smiling West Java.
Ridwan Kamil menilai, pariwisata harus menjadi lokomotif ekonomi Jawa Barat karena potensinya sudah ada. Bahkan, industri ini bisa menumbuhkan dan memberikan kesejahteraan multidimensi kepada masyarakat. Apalagi berdasarkan data yang ada, Jawa Barat dikunjungi 60 juta wisatawan domestik setiap tahun. Mereka, banyak yang datang ke Jabar untuk menikmati alam.
“Saya berkomitmen Jawa Barat harus menjadi Provinsi Pariwisata. Jika industri ini tumbuh, maka akan banyak lapangan pekerjaan, peluang pun terbuka untuk yang ingin berbisnis," ujar Ridwan Kamil di acara West Java Festival, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (2/11).
Emil mengatakan, jika sektor pariwisata tumbuh maka masyarakat bisa membuka warung, menawarkan jasa penginapan dan lain-lain. “Ini membuat kesempatan bagi semua orang Dari kelas kecil sampai kelas besar, dari tukang parkir hingga konglomerat, semua punya peluang," katanya.
Selain mengembangkan destinasi yang sudah ada, kata dia, ia terus mencari sejumlah obyek wisata tak populer di Jawa Barat untuk dikembangkan. Dukungan perbaikan infrastruktur dan promosi pun terus berjalan.
Anggaran yang disiapkan untuk merealisasikan visi dan misinya berada di kisaran Rp 500 miliar. Di Jabar sendiri, pariwisata ada yang berbentuk wisata alam ada juga wisata kota.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Dedi Taufik mengaku siap mengawal dan mendukung agenda besar Ridwan Kamil terkait pengembangan ekonomi melalui sektor wisata dalam lingkup Smart Tourism.
Dalam Smart tourism ini, kata dia, ada empat kebijakan untuk industri pariwisata berjalan baik. Isinya tentang marketing, layanan, big data dan co working space/TIC. Selain faktor infrastruktur yang kuat, semuanya itu harus ditunjang dalam sebuah sistem secara terintegrasi.
Disparbud sendiri, kata dia, sudah melakukan upaya integrasi dengan membuat inovasi berupa aplikasi bernama Smiling apps dan Smiling West Java. Keduanya, bisa diunduh di ponsel pintar secara gratis.
Dedi menjelaskan, Smiling apps ini adalah wadah besar untuk memudahkan pelayanan kepada wisatawan sekaligus peluang bagi pengusaha untuk menanamkan investasi. Ini, bagian dari penguatan dalam kaitan otonomi daerah di sektor pariwisata. "Ketika untuk bisnis, semua perusahaan perbankan dan lain-lain bisa bergabung. Disparbud ini jadi regulatornya,” katanya.
Sedangkan aplikasi Smiling West Java (SJW) ini, kata dia, lebih ke pelayanan informasi semua hal. Yakni, mulai dari destinasi wisata, event (konser), amenitas dan hotel. Wisatawan pun, bisa mencari informasi sekaligus melakukan pembayaran tiket konser, tiket tempat wisata atau reservasi hotel. "Nah metoda pembayarannya akan langsung terintegrasi dalam smiling apps,” kata Dedi.