jatimnow.com - Anggota pengurus bidang ekonomi dan budaya PUSURA (Putera Surabaya), Sabar Suastono, ikut urun rembuk terkait polemik ramai blusukan Wali Kota Tri Rismaharini dan Kepala Bappeko Eri Cahyadi menemui warga.
Ia menyebut, kritikan politisi NasDem Imam Syafi’i yang menyebut gaya itu hanyalah pencitraan, sangat tidak elok karena dilontarkan oleh seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya.
"Yang bicara itu adalah orang politik. Orang politik yang bahasa politik pun akan diluncurkan. Ini yang perlu diluruskan. Bangsa yang kuat bangsa yang bermartabat. Jadi harus mempunyai etika dan budaya," katanya, Sabtu (2/11/2019).
Ia melanjutkan jika pembangunan Kota Surabaya melalui tangan Wali Kota Risma sangat dirasakan dirinya sebagai orang kampung.
"Yang jelas menurut pandangan saya, kinerja Bu Risma dan Pak Eri dengan jajaran Pemkot Surabaya sungguh luar biasa. Saya sendiri sebagai wong kampung merasa terdampak. Dan, warga pun senang," kata Sabar.
Tokoh kampung lawas Maspati ini juga berpendapat, selama ini Eri Cahyadi selaku Kepala Bappeko Surabaya belum pernah memproklamirkan diri sebagai Calon Wali Kota pada Pilkada serentak tahun depan.
Ia menilai kritikan pencitraan yang diucapkan Imam Syafi’i itu kurang tepat.
"Kalau dari sudut politik, jika Pak Eri sudah mengatakan 'Saya mencalonkan atau siap mencalonkan wali kota', baru anda bicara politik itu. Sampai hari ini beliau Bu Risma belum ada sinyal merestui Pak Eri. Jadi, jangan melakukan suatu hal-hal yang mengakibatkan permasalahan-permasalahan bentrokan," tandasnya.