Jumat 01 Nov 2019 17:28 WIB

PAN Hargai Safari Politik Nasdem

Semua partai punya hak yang sama untuk menjalankan pilihan-pilihan politik.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais (tengah) menanggapi sejumlah isu yang beredar, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/11).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais (tengah) menanggapi sejumlah isu yang beredar, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Partai Nasdem menggelar safari politik ke sejumlah partai yang berada di luar pemerintahan. Terbaru, Surya Paloh mengatakan bahwa partainya akan melakukan kunjungan ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais menghargai hal yang dilakukan oleh Nasdem. Sebab ia melihat hak tersebut sebagai sesuatu yang positif dalam membangun silaturahim pasca Pilpres 2019. "Namanya safari politik tentu tidak bisa dilarang, dan semua partai saya kira punya hak yang sama untuk menjalankan pilihan-pilihan politik," ujar Hanafi di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/11).

Baca Juga

Terkait rencana Nasdem yang ingin bertemu dengan PAN, Hanafi belum mengetahui jadwal pastinya. Ia juga mengaku tidak tahu apa yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. "Apakah nanti konsekuensinya atau langkah berikutnya akan membentuk koalisi baru ataupun yang lain-lain ya wallahu a'lam," ujar Hanafi.

Namun, PAN mengaku terbuka untuk berkoalisi dengan Nasdem. Apalagi, keduanya memiliki sejarah yang baik dalam berkoalisi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 di Sumatera Utara dan Riau. "Saya kira apapun yang namanya safari politik (dari Nasdem) atau bahasa kita silaturahim tentu Insha Allah ada hikmah ada kebaikan di situ. Namanya juga ada silaturahim tentu kita terima," ujar putra Amien Rais itu.

Diketahui, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman. Keduanya saling berseloroh, bahwa Nasdem dan PKS tak menutup kemungkinan untuk berkoalisi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 atau pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kita tidak tahu itu kapan, tapi probability kemungkinan, teori kemungkinan itu //kan di mana saja. Tetapi semuanya harus didatangi dengan pikiran yang sehat dan niat yang baik," ujar Surya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement