Jumat 01 Nov 2019 09:34 WIB

Trotoar Kemang dan Blok M Jadi Tempat Mangkal Ojol

Pejalan kaki terpaksa turun ke jalan untuk melintas dan menghindari kendaraan parkir.

Parkir Sembarangan. Ojek daring parkir atau mangkal  sembarangan.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Parkir Sembarangan. Ojek daring parkir atau mangkal sembarangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trotoar di Jalan Raya Kemang dan Blok M Jakarta Selatan masih disalahgunakan dengan menjadi tempat mangkal pengendara ojek daring (online). Berdasarkan pantauan Antara di sejumlah jalan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (31/10), sejumlah trotoar yang sudah ditata rapi disalahgunakan pengendara ojek online.

Di Jalan Kemang Raya, puluhan pengendara ojek online memarkirkan sepeda motornya di atas trotoar di sisi kiri dan kanan. Mereka hanya menyediakan ruang kecil di bagian tengah yang sulit dilalui pejalan kaki.

Baca Juga

Selain memarkirkan kendaraannya, pengendara ojek online tersebut juga duduk nongkrong di sekitar trotoar sambil menunggu orderan penumpang masuk. Pemandangan serupa juga terjadi di Jalan Bulungan, samping pusat perbelanjaan Blok M. Trotoar yang lebih kurang lebih tiga meter tersebut dipadati pengendara ojek online.

Menurut Izra, siswi Kelas IX salah satu SMA di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, sudah menjadi pemandangan biasa melihat pengendara ojek online mangkal di atas trotoar. Kondisi ini membuat sejumlah pejalan kaki terpaksa turun ke jalan untuk melintas dan menghindari kendaraan yang parkir di atas trotoar.

"Emang setiap hari begitu, apalagi kalau sore makin ramai," kata Izra.

Sebagai pejalan kaki, Izra mengaku belum terlalu nyaman berjalan kaki di trotoar karena masing berebut dengan pengendara sepeda motor yang kadang menggunakan untuk parkir ataupun melintas. "Kadang suka was-was kalau jalan takut ada motor dari belakang lewat," katanya.

Pejalan kaki lainnya, Ahmad Nur Saidudin (19 tahun), mengatakan selain disalahgunakan oleh pengendara motor, trotoar juga kerap jadi tempat jualan pedagang kaki lima. Said hampir setiap hari berjalan kaki di trotoar di Blok M setiap pulang kampus sebelum pulang ke rumahnya di Pasar Minggu. Ia menemukan beberapa pedagang kaki lima masih nekat berjualan di trotoar yang sudah ditata rapi.

"Pedagang kaki lima masih ada tapi nggak banyak sih cuma satu dua, tetap aaja jalanan kita jadi terganggu," katanya.

Mahasiswa sastra bahasa Indonesia ini juga menyarankan agar trotoar yang ada di wilayah Jakarta Selatan dibuat lebih ramah bagi penyandang disabilitas. "Saya perhatikan akses buat disabilitas masih minim, contoh undakannya masih tinggi, ada celukan atau kolam-kolam taman yang kurang pas, sebaiknya dipinggirkan," kata Said mencontohkan trotoar yang ada di depan Kejaksaan Agung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement