REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menurunnya penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, berdampak pada kelangsungan usaha angkutan penumpang ke bandara tersebut. Sejumlah pengusaha angkutan yang biasanya melayani rute dari dan ke Kertajati, kini memilih menghentikan operasional ke rute tersebut.
‘’Sejumlah pengusaha angkutan memilih menyetop layanan ke Kertajati,’’ kata Ketua Organda Cirebon, Karsono, kepada Republika.co.id, Kamis (31/10).
Karsono mengakui, meski menghentikan layanan penumpang dari dan ke Kertajati, tetapi pengusaha angkutan tersebut tak sampai gulung tikar. Pasalnya, mereka masih melayani operasional penumpang ke rute lainnya.
Karsono mengatakan, jumlah penumpang yang berangkat maupun yang datang di BIJB Kertajati saat ini terus mengalami penurunan. Padahal, saat pemerintah memutuskan pengalihan penerbangan domestik dari Bandara Husein Bandung ke Kertajati pada Juli lalu, jumlah penumpang sempat ramai.
‘’Saat itu pengusaha angkutan menyambutnya secara antusias,’’ ujar Karsono.
Akan tetapi, kata Karsono, jumlah penumpang di BIJB Kertajati semakin lama menurun. Kondisi itupun membuat penumpang angkutan dari maupun menuju BIJB juga semakin sepi.
Padahal, kata Karsono, pengusaha angkutan sudah terlanjur mengeluarkan modal investasi yang tidak sedikit. Hal itu seperti modal untuk pembelian kendaraan maupun perizinan angkutan ke BIJB Kertajati.
Karsono berharap, pemerintah tetap konsisten menjadikan BIJB Kertajati sebagai bandara penerbangan komersial di Jawa Barat. Dengan demikian, aktivitas di BIJB Kertajati selalu ramai.
‘’Kalau (penerbangan) sudah dialihkan (ke BIJB Kertajati), ya harus konsisten. Kami sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk investasi,’’ tukas Karsono.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Bandarudara Internasional Jawa Barat, Arief Budiman, saat dikonfirmasi, mengakui bahwa moda yang melayani penumpang dari dan ke Kertajati saat ini memang belum menguntungkan. Pasalnya, masih ada layanan Damri gratis yang masih menjadi pilihan masyarakat.
‘’Tapi moda yang beroperasi di sini masih melakukan layanan,’’ kata Arief.
Arief menyebutkan, saat ini ada dua maskapai yang melakukan penerbangan di BIJB Kertajati yakni, Air Asia dan Lion Air.
Dari dua maskapai tersebut, ada sembilan penerbangan. Itu berarti, total ada 18 kali pergerakan setiap harinya di BIJB Kertajati.
‘’Tingkat keterisian di masing-masing penerbangan di kisaran 70 persen,’’ kata Arief.
Saat peralihan penerbangan dari Bandara Husein Bandung ke BIJB Kertajati awal Juli 2019, ada 18 penerbangan yang melayani penumpang di BIJB Kertajati. Sedangkan saat ini tersisa sembilan penerbangan.