Kamis 31 Oct 2019 15:20 WIB

Akuntan Sektor Publik Berperan Vital

Hasil konferensi diharapkan hasilkan tulisan ilmiah untuk diterbitkan CRC Balkema.

Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN bekerja sama dengan Research Synergy Foundation (RSF) menyelenggarakan International Conference On Public Sector Accounting (ICOPSA) dengan tema “Public Sector Accountants and Global Quantum Leap: How Far Can We Survive”.
Foto: Istimewa
Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN bekerja sama dengan Research Synergy Foundation (RSF) menyelenggarakan International Conference On Public Sector Accounting (ICOPSA) dengan tema “Public Sector Accountants and Global Quantum Leap: How Far Can We Survive”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN bekerja sama dengan Research Synergy Foundation (RSF) menyelenggarakan International Conference On Public Sector Accounting (ICOPSA) dengan tema “Public Sector Accountants and Global Quantum Leap: How Far Can We Survive”.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan untuk peneliti, akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk mengembangkan penelitian kontemporer pada area sektor publik.

Conference Chair ICOPSA 2019, Yuniarto Hadiwibowo mengatakan, kegiatan ini meliputi Call for Papers dan Konferensi. Dia berharap agar konferensi ini dapat bermanfaat bagi para peserta ICOPSA 2019 dalam penelitiannya pada sektor publik.

Sementara itu, Pendiri RSF Hendrati Dwi Mulyaningsih menuturkan, tujuan konferensi internasional ini untuk meningkatkan publikasi internasional bagi semua peneliti. "Ekosistem seperti ini penting untuk penunjang penelitian yang baik bagi para peneliti di Indonesia dan secara global," ujar Hendrati dalam rilisnya, Kamis (1/11).

Rionald Silaban sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), mengatakan, akuntan sektor publik memiliki peran penting dalam menyediakan informasi keuangan yang tepat waktu dan relevan. Di era Revolusi 4.0, akan ada perubahan teknologi yang lebih cepat, untuk bertahan dalam era ini, profesi akuntan perlu ditingkatkan.

"Oleh karena itu, akuntan di sektor pemerintah harus berubah dengan melengkapi kemampuan mereka dengan berbagai pengetahuan dan pengetahuan di luar akuntansi yang sangat berkembang saat ini," kata Rionald.

Sementara itu, Profesor Ruhaya Atan dari Universiti Teknologi MARA, Malaysia mengatakan, terdapat beberapa peran akuntan dalam revolusi industr 4.0. Pertama, seorang akuntan perlu berperan lebih strategis dalam hal penerapan inovasi Artificial Intelligence (AI), menghadirkan akuntansi yang lebih akurat, dan mengurangi margin kesalahan, mengetahui aktivitas penipuan dan membatasi kerusakan.

Kemudian, akuntan dapat menjadi pendorong otomasi bisnis, mengacu kepada berbagai layanan baru termasuk jaminan AI. Di sisi lain seorang akuntan juga berperan penting dalam analisis informasi berdasarkan data waktu nyata melalui teknologi analitik data.

"Ini nantinya bisa digunakan untuk penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan, analisis harga, hingga analisis penghematan biaya," kata Ruhaya.

ICOPSA 2019 berjalan sesuai rencana dan target awal, di mana para peserta dapat mempresentasikan hasil penelitiannya terkait sektor publik. Keluaran dari konferensi internasional ini adalah untuk menghasilkan tulisan ilmiah yang akan diterbitkan oleh CRC Balkema (Taylor dan Francis Group) sebagai jembatan untuk penyebaran artikel ke dunia dan kemudian diserahkan ke lembaga pengindeksan terkemuka, yaitu SCOPUS.

Tujuan akhir dari konferensi ini adalah untuk memperkaya budaya penelitian di lingkungan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN sambil tetap mengikuti perkembangan terbaru dalam penelitian. Acara pendidikan ini juga diharapkan menjadi sarana untuk memperluas jaringan dan kolaborasi dengan peneliti lain dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai belahan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement