Kamis 31 Oct 2019 17:32 WIB

Ketum GP Ansor: Pemulangan HRS tak Perlu Dibesar-besarkan

HRS dinilai bisa pulang kapanpun.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
 Habib Rizieq Shihab
Foto: Antara/Jefri Aries
Habib Rizieq Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyebut perkara kepulangan Habih Rizieq Shihab tak perlu dibesar-besarkan. Politikus PKB itu menilai, Rizieq berhak pulang dan tak ada yang melarang kepulangannya. 

"Semua berhak, untuk pulang berhak, saya kira termasuk di dalamnya Rizieq Shihab. Dia berhak untuk pulang. Saya kira tidak perlu dibesar-besarkan, biasa saja," ujar Yaqut di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (31/10). 

 

Yaqut menilai, Rizieq pergi atas kemauannya sendiri. Maka, kata Yaqut, Rizieq pun tak perlu dipaksa pulang. "Wong dia pergi juga kemauannya sendiri, biar aja kalau mau pulang ya biar kemauannya sendiri, tidak usah dipaksa-paksa pulang, atau ada usaha biar dia pulang," ujar Yaqut. 

 

Yaqut menyebut, saat ini Rizieq masih overstay di Arab Saudi. Bila Rizieq memang berkeinginan pulang, kata dia, Rizieq cukup membayar overstay itu, kemudian pulang. 

 

"Dia tinggal bayar lalu pulang. Jadi, kalau dia pergi-pergi sendiri jangan bikin ribut lah di sini, biar dia pulang-pulang sendiri. Gitu aja," ujar dia menambahkan. 

 

Wakil Ketua Komisi II DPR itu juga berbicara soal komentar PBNU yang meminta masyarakat menghormati Rizieq. "PBNU berlebihan menanggapi itu. Gak perlu lah ditanggapi orang pergi kok, orang mau pulang ya pulang aja," ujar pria yang kerap disapa Gus Yaqut itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement