Kamis 31 Oct 2019 14:57 WIB

Tak Ada Dampak Kerusakan dari Gempat Pangandaran

Terjadi gempa M 4,8 di Pangandaran

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Gempa (ilustrasi)
Foto: republika
Gempa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PANGANDARAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran menyebutkan, gempa berkekuatan magnitudo 4,8 yang mengguncang wilayah sebagian Priangan Timur, tidak berdampak kerusakan di Pangandaran. Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran Nana Ruhena mengatakan, wilayahnya tetap aman pascagempa.

"Alhamdulillah aman, tidak ada dampak kerusakan," kata dia dia saat dikonfirmasi Republika, Kamis (31/10).

Sebelumnya, gempa tektonik berkekuatan M 4,8 terjadi di Kabupaten Pangandaran pada Kamis pukul 08.56 WIB. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,23 lintang selatan dan 108,25 bujur timur, tepatnya berada di laut pada jarak 64 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran. Gempa tersebut memiliki kedalaman sekitar 25 kilometer.

Ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas gempa di intraslab Lempeng Eurasia. Gempa itu tak berpotensi menyebabkan tsunami.

Berdasarkan pantauan Republika, gempa sempat terasa sekitar 3 detik di Kota Tasikmalaya. Namun, tidak terjadi kepanikan dari gempa tersebut.

BMKG mencatat, dampak gempa bumi  di wilayah Cilacap dengan skala intensitas II MMI, Ciamis, Tasikmalaya, Banjar dengan skala I-II MMI, Pangandaran dengan skala intensitas II -III MMI.  Namun hingga saat ini tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi resmi. Pasalnya, BMKG akan terus memantau perkembangan gempa bumi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement