Rabu 30 Oct 2019 19:38 WIB

Gempa Gunungkidul tak Timbulkan Aktivitas Susulan

Gempa dangkal tersebut akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Gempa Bumi
Gempa Bumi

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Gempa bumi tektonik berkekuatan 3,8 skala richter terasa di sekitar Yogyakarta dan Pacitan. Tapi, BMKG DIY menegaskan, gempa yang terjadi Rabu (30/10) siang itu tidak berpotensi tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta, Agus Riyanto mengatakan, episenter gempa ada di 8,56 lintang selatan dan 110,66 bujur timur. Tepatnya, di laut jarak 63 kilometer tenggara Kabupaten Gunungkidul.

Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer. Dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, itu merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Getaran gempa dirasakan sebagian masyarakat dan terlihat dari benda-benda ringan tergantung yang bergoyang. Agus menekankan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan.

"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Agus kepada wartawan, Rabu (30/10).

Kepada masyarakat, Agus mengimbau agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Namun, tetap hindari bangunan-bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Ia mengingatkan, jika terjadi gempa periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal masing-masing cukup tahan gempa. Sekaligus, pastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan sebelum kembali ke rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Ada Twitter, Instagram, website, atau mobile apss di IOS dan Android.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Agus.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement