REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengaku masih kerap mengira Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, sebagai Kapolri. Sebelum kedatangan Tito di kantornya Selasa (29/10) siang, ia berbicara kepada jajarannya, Kapolri akan datang.
Mulanya, wartawan hendak bertanya kepada Mahfud perihal pertemuan dengan Tito yang digelar Selasa siang. Tapi, sejumlah pewarta salah menyebut jabatan Tito saat ini dan masih mengira sebagai Kapolri.
"Sama, saya tadi juga dibilang mau ada Kapolri, padahal yang datang itu Mendagri," ujar Mahfud sembari tertawa dan disambut tawa pula oleh wartawan di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengungkapkan, wajar apabila masih ada orang yang beranggapan Tito sebagai Kapolri. Sosok Tito memang masih belum dapat dipisahkan dengan jabatan Kapolri.
"Mikirnya, tuh, masih Kapolri, sama dengan kamu. Kalau inget Pak Tito itu ingat Kapolri," ungkap Mahfud berseloroh.
Setelah itu, Mahfud menjawab soal substansi pertemuan dengan Tito. Menurutnya, ia dengan Tito lebih banyak membahas masalah politik dan keamanan. Selain itu, mereka juga berbicara mengenai situasi keamanan dan politik di tanah Papua.
"Utamanya menyangkut Papua. Nah, situasi di Papua sekarang, sudah relatif lebih kondusif dan sudah dapat diidentifikasi pelaku-pelaku gerakan kriminal bersenjata, yang ada disana. Ya, memang masih harus diwaspadai, tetapi relatif sudah kondusif (situasi di Papua)," jelasnya.