Rabu 30 Oct 2019 11:00 WIB

Bogor Didukung Jadi Pusat Ikan Hias Terbesar di Indonesia

PDSPKP berharap komunitas-komunitas ikan hias terus meningkatkan semangatnya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Endro Yuwanto
Ikan hias (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ikan hias (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) berharap cita-cita Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia dapat terwujud. Harapan tersebut disampaikan Direktur Jenderal PDSPKP Agus Suherman di puncak acara Bursa dan Kontes Ikan Hias Louhan di Ruang Pameran Raiser Ikan Hias, Bogor, Jawa Barat.

"Kegiatan serupa untuk jenis ikan hias lainnya juga diharapkan dapat dilaksanakan setiap bulannya, sehingga cita-cita Kabupaten Bogor menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia dapat terwujud," Agus Suherman dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/10).

Agus berharap komunitas-komunitas ikan hias yang ada terus meningkatkan semangatnya dalam pengembangan dan memajukan pasar ikan hias Indonesia. Kegiatan selama tiga hari mulai 24 hingga 27 Oktober 2019 ini diselenggarakan atas kerja sama Direktorat Jenderal PDSPKP dengan Djoak Flowerhorn United Indonesia-Depok Bogor Sukabumi (DUFI-DBS). Kontes ikan ini menampilkan 278 ikan louhan untuk memperebutkan trofi Grand Champion Direktur Jenderal PDSPKP.

Hadir dalam puncak acara Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Siti Farikha, para pejabat lingkup Direktorat Jenderal PDSPKP, dan komunitas ikan hias lainnya.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menyambut baik dan mendukung segala bentuk kegiatan KKP khususnya untuk kegiatan yang ada di Raiser Ikan Hias Cibinong. "Ke depan, rencananya LIPI akan membangun sebuah pusat riset hayati yang terintegrasi di kawasan Cibinong dan bisa dikolaborasikan," ujar Laksana.

Laksana mengungkapkan, pusat riset hayati yang akan dibangun jauh lebih luas daripada Puspitek Serpong. Di dalamnya terdapat edukasi organisme lengkap dengan segala specimen hayati yang dapat dipelajari dan dilihat langsung masyarakat.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Siti Farikha menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bogor sangat berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan Bursa dan Kontes Ikan Hias yang diselenggarakan di Raiser Cibinong. "Kegiatan ini selaras dengan rencana Kabupaten Bogor yang ingin menjadikan trademark sebagai daerah pusat ikan hias," kata Siti.

Dalam puncak acara Bursa dan Kontes Ikan Hias Louhan, Direktur Jenderal PDSPKP Agus Suherman menyerahkan trofi Grand Champion kepada ikan louhan milik Alenk Lim (Tank 222) dan Best Player kepada Saudara Nunu yang memiliki nilai tertinggi dan ikan terbanyak. Sementara, Young Champion diberikan kepada Yudha RSC (Tank 125), Baby Champion kepada Alenk Lim (tank 222), serta Piala Little Champion kepada Pedro (tank 042).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (BBP2HP) Wahidin menjelaskan, penentuan pemenangan dilakukan dengan melakukan penilaian atas keindahan ikan louhan yang dilihat dari ukuran kepala, wajah, bentuk tubuh, tanda garis di tengah tubuh (marking), banyak tidak bintik-bintik mutiara di tubuh (pearl), kecerahan warna, hingga sirip perut dan ekor (finnage). "Semua kriteria penilaian akan mempengaruhi overall impression untuk menentukan sang juara," ungkap Wahidin.

Terkait dengan eskpor ikan hias, BPS mencatat total nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2018 sebesar 32,2 juta dolar AS atau meningkat dibanding 2017 yang sebesar 27,6 juta dolar AS. Adapun negara pengimpor ikan hias terbesar dari Indonesia berturut turut adalah Cina, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement