Rabu 30 Oct 2019 02:50 WIB

Jerman Harap Pengunduran Diri Hariri tak Rusak Stabilitas

Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri mengundurkan diri pada Selasa (29/10).

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolanda
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jerman berharap pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri tidak akan merusak stabilitas negara itu. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Heioko Maas, Selasa (29/10) waktu setempat di Kairo.

"Perkembangan lebih lanjut di Lebanon adalah untuk kita dan untuk seluruh wilayah yang sangat penting. Kami berharap kemungkinan protes di masa depan akan damai," kata Maas. "Kami tidak membutuhkan kekosongan politik (di Lebanon)," tambahnya.

Baca Juga

Hariri pada masa jabatan ketiganya sebagai PM Lebanon terperosok dalam menghambat reformasi untuk menyelamatkan negara dari keruntuhan ekonomi. Politisi Muslim Sunni Lebanon yang terkemuka sejak pembunuhan ayahnya Rafil al-Hariri pada 2005 itu mundur sebagai perdana menteri dalam mengabulkan tuntutan pengunjuk rasa.

Butuh waktu sembilan bulan untuk mengumpulkan pemerintah koalisi yang menyatukan hampir sema partai di Lebanon termasuk kelompok Muslim Syiah Hizbullah, dan Gerakan Patriotik Bebas Kristen Maronit.

Setelah membuat perjanjian pada kabinet baru Januari lalu, Hariri fokus pada penghidipan kembali ekonomi yang menderita sleama berahun-tahun. Sumber-sumber politik mengatakan Hariri ingin menenangkan para pemrotes melalui perombakan besar yang akan membuatnya tetap di tempat sementara menyingkirkan beberapa politisi tingkat atas.

Mereka akan mencakup Menteri Luar Negeri Gebran Bassil dan Menteri Keuangan Ali Hassan Khalil, keduanya sekutu Hizbullah, yang menolak gagasan itu dan ingin agar pemerintah tetap bertahan.

Mengakui kekalahan pada Selasa, Hariri mengatakan ia telah menemui "jalan buntu". "Sudah saatnya bagi kita untuk memiliki kejutan besar untuk menghadapi krisis," katanya.

"Kepada semua mitra dalam kehidupan politik, tanggung jawab kita hari ini adalah bagaimana kita melindungi Lebanon dan menghidupkan kembali ekonominya," tuturnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement