REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- PBB melalui UNESCO secara resmi menyerahkan sertifikat resmi ketetapan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sebagai situs warisan dunia. Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan oleh Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rahman kepada Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
"Alhamdulilah, patut kita berbangga hati, sudah ditetapkan pertambangan Batu Bara Ombilin era kolonial Belanda di Sawahlunto sebagai warisan budaya dunia," kata Irwan Prayitno di Audiorium Gubernuran, di Kota Padang, Selasa (29/10).
Penyerahan sertifikat tersebut dihadiri Direktur Warisan dan Diplomasi Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadjamuddin Ramly, Pemerintah Kota Padang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar, para OPD terkait.
Irwan menjelaskan, proses pembahasan lahan bekas tambang batubara Ombilin Sawahlunto menjadi warisan dunia. Sejak zaman pemerintah kolonial Belanda, kata Irwan sudah tercetus konsep Mining Site and Company Town atau situs pertama di Kota Sawahlunto, Railway Facilities and Engineering Structure atau Fasilitas dan Infrastrutur Perkeretapian dan Coal Storage Facilities at Emmahaven Port atau Fasilitas Penyimpanan Batubara di Emmahaven.
Konsep tersebut menurut Irwan berhasil mengubah secara drastis peradaban di Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar yang dilewati jalur kereta api batubara itu. Dan yang paling banyak yakni di Sawahlunto sebagai markasnya tambang batubara.
Irwan mengimbau semua elemen masyarakat agar mempertahankan situs warisan dunia ini agar selalu menjadi daya tarik bagi warga internasional. Karena hal itu akan memberi keuntungan cukup banyak bagi Sumbar, khususnya Sawahlunto.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman meminta supaya sertifikat situs warisan dunia ini bukan hanya menjadi ‘arsip mati’. Tapi lebih dari itu agar dapat digunakan untuk diwariskan kepada generasi penerus bangsa
"Sudah lima tahun kita berjuang dan baru sekarang kita dapatkan," ujar Arief Rahman.
Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto resmi masuk menjadi warisan dunia oleh UNESCO sebagai contoh pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa di jaman penjajahan. Tambang batubara Ombilin Sawahlunto ini dinilai unggul dari segi tipe bangunan, karya arsitektur, dan memiliki kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia.