REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mau ambil pusing terkait tidak terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai menteri Joko Widodo. Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mengutip pernyataan penemu Apple Steve Jobs, bahwa presiden bukan penjual es krim.

"Pemimpin itu menurut Steve Jobs, bukan penjual es krim yang membuat semuanya senang," katanya, di Jakarta, Senin (28/10) lalu.

Hasto mengatakan Partai berlogo banteng moncong putih itu menegaskan bahwa susunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. "Itu kan hak prerogatif presiden. Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga pernah jadi presiden jadi Pak Andi Arif tahu," kata Hasto.

Hasto mengakui meski presiden memiliki hak prerogatif, namun dalam hal penyusunan kabinet tentu tidak bisa dilihat untuk menyenangkan semua pihak. Bagi PDIP, dia mengatakan, tugas seorang pemimpin adalah membawa perjuangan bagi bangsanya.

Hasto mengatakan, pemimpin memegang tanggungjawab bagi kemajuan negara. Mantan sekretaris tim kampanye nasional Jokowi itu berpendapat, hal itu menjadi beban kepala negara terpilih dan bukan pada kemampuan menyenangkan semua pihak.

"Tapi Pak Jokowi menunjukan kerendahan hati sehingga beliau meminta maaf," kata Hasto lagi.

Sebelumnya, Andi Arief melalui akun Twitter-nya @AndiArief__ mencuicit alasan AHY tak jadi dijadikan menteri oleh Jokowi.

"Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati itu hanya pada Pak @SBYudhoyono, ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono. Tadinya saya melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupanya belum mampu," kata Andi Arief lewat kicauannya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengklarifikasi ujaran politikus Demokrat Andi Arief, yang menyebut AHY gagal jadi menteri, lantaran Megawati Soekarnoputri masih dendam pada SBY. Menurut Syarief Hasan sikap Andi Arief pernyataan pribadi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika