REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, memerintahkan Fraksi Gerindra di lembaga legislatif DKI Jakarta untuk mengkritik kinerja Gubernur Anies Baswedan. Itu dilakukan sebagai upaya penepatan janji-janji kampanye Anies dalam kampanyenya.
"Perintah Ketum Gerindra agar Fraksi Gerindra di DKI mengkritisi Anies Baswedan supaya Anies sukses memimpin Jakarta dan janji kampanye kepada masyarakat Jakarta bisa di tepati," jelas Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Puyuono, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/10).
Menurut Arief, perintah itu dikeluarkan karena banyak masukan dari masyarakat Jakarta yang mayoritas merasa kecewa dengan kinerja Anies selama ini. Ia juga menjelaskan, pengambilan sikap tersebut tidak ada hubungannya dengan posisi Gerindra yang masuk ke dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Mengkritisi kan bukan berarti berseberangan dengan Anies. Kan bicara kinerja di Pemprov DKI bicara team work. Artinya kalau kinerja team work masih mengecewakan masyarakat Jakarta, perlu gubernurnya dikritisi," jelasnya.
Dengan dikritik itu, kata Arief, Anies akan tahu kalau ada anak buahnya yang tidak bekerja dengan baik dalam menyukseskan janji-janji program kampanyenya. Ia mengambil beberapa contoh program yang dapat dikritisi, di antaranya program dalam mengurangi kemacetan, menambah lapangan kerja, pembersihan lingkungan dan sungai, dan lainnya.
"Program kesehatan bagi masyarakat masih mengecewakan, program lingkungan dan sungai bersih juga masih belum memuaskan. Lebih penting lagi pengawasan kebocoran APBD pada proyek-proyek di DKI yang sarat dengan korupsi," kata dia.
Dengan kritik itu pula, diharapkan kinerja Anies ke depan akan semakin bagus dalam memimpin Jakarta. Menurut Arief, jika kinerja Anies bagus, maka masyarakat pun akan puas. Karena itu, Anies jangan sampai tidak diingatkan dalam mengemban tugasnya tersebut.
"Enggak boleh Anies sendirian tanpa di ingatkan. Apalagi Anies ini punya potensi yang sangat besar untuk bisa jadi Presiden RI kedelapan," terangnya.