REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar via Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menggagas Kampung Caang pada 2020. Program itu bertujuan menyalurkan listrik ke kampung-kampung yang belum terjangkau PLN. Nantinya, listrik akan menggunakan energi baru yang terbarukan.
Listrik merupakan hal terpenting dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, menurut Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Daud Achmad, listrik menjadi salah satu atensi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat saat ini.
“Yaitu peningkatan konsumsi listrik per kapita yang tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Barat Tahun 2018-2023,” ujar Daud saat membuka acara Bincang Santai Hari Listrik Nasional 2019 Tingkat Provinsi di Gedung Sate, Kota Bandung, Ahad (27/10).
Daud mengatakan, inovasi dan kolaborasi menjadi kunci Pemdaprov Jabar dalam mewujudkan peningkatan konsumsi listrik per kapita. Mulai dari penyediaan listrik, listrik yang berkualitas, aman, andal, sampai ramah lingkungan.
Terkait keselamatan dan keamanan, kata Daud, Pemprov Jabar sudah menandatangani Letter of Intent terkait safe, green and smart electricity dengan International Copper Association South East Asia (ICASEA) pada 24 April 2019. Adanya sertifikasi gratis bagi tenaga instalatur, termasuk pengembangan keahlian kompetensi keselamatan ketenagalistrikan, pemeriksaan instalasi listrik gratis bagi rumah tangga dengan daya maksimum 900 VA, serta rumah ibadah, tempat usaha kecil.
“Kemudian, pengembangan konsep safe, green and smart electricity kampanye dan pengembangan penerapan peralatan masyarakat berbasis listrik,” kata Daud.
Sementara menurut Kepala Dinas ESDM Provinsi Jabar Bambang, Bincang Santai Hari Listrik Nasional 2019 bertujuan untuk menyosialisasikan komitmen Pemprov Jabar dalam mewujudkan listrik aman, dan meningkatkan kesadaran soal keselamatan.
Menurut Bambang, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan tahap I di beberapa rumah sakit, pasar, dan bangunan publik pada Agustus 2019. “Serta dalam progres pemeriksaan instalasi listrik gratis pada tahap II terhadap 2.000 instalasi rumah 450 VA dan 900 VA yang tersebar di Kota Bandung dan Kota Bogor pada Oktober 2019,” katanya.