JATILUHUR, AYOBANDUNG.COM -- Perajin perahu di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta terancam punah, sebab pelaku kerajinan tangan tersebut gagal melakukan regenerasi.
Idin (57 tahun) salah seorang perajin perahu mengatakan, cukup sulit menemukan peminat yang ingin meneruskan kerajinan tangan yang satu ini. Sebagian besar mereka memilih pekerjaan lain atau melamar ke perusahaan dibandingkan menekuni kerajinan perahu.
Baginya, membuat perahu bukan hanya mata pencaharian saja tapi juga melestarikan kerajinan tangan yang telah digeluti sejak turun temurun.
"Hal itu menjadi faktor utama jika perajin perahu nyaris punah," ungkap Idin warga Kampung Cikukulu Desa Cikao Bandung Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta itu.
Minimnya regenerasi dibarengi dengan semakin menurunnya jumlah pesanan. Banyak perajin perahu yang berhenti produksi.
Padahal pada dekade 1990-an, kampungnya pernah dijuluki Kampung Perahu, bahkan sampai dibuatkan gapura perahu. Saat ini, jumlah perajin perahu yang tersisa diperkirakan hanya tiga orang termasuk Idin.
"Dulu ada lebih dari 15 tempat yang memproduksi perahu, tapi sekarang semakin sedikit. Ditambah tidak ada yang meneruskan juga karena memang pesanannya juga sepi, jadi wajar saja," katanya.
Karena itu, para perajin perahu di sana mengharapkan bantuan pemerintah daerah untuk mempromosikan produk mereka.
Dia menilai, selama ini pemerintah dinilai kurang memperhatikan para perajin perahu di Kecamatan Jatiluhur. Padahal, mereka sudah beroperasi sejak puluhan tahun lamanya.
"Harusnya seperti itu ada peran pemerintah dalam mempromosikannya, kalau pesanan banyak kemungkinan warga di sini terangsang menekuni produksi perahu," ujar Idin.