Sabtu 26 Oct 2019 12:50 WIB

Menteri Muda Harus Bisa Buktikan Kinerja ke Publik

Menteri muda harus buat kebijakan yang revolusioner

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Pelantikan Kabinet Indonesia Maju. Jajaran Kabinet Indonesia Maju mengikuti acara perkenalan bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pelantikan Kabinet Indonesia Maju. Jajaran Kabinet Indonesia Maju mengikuti acara perkenalan bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Merial Institute Arief Rosyid mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempercayakan sejumlah posisi menteri kepada kelompok milenial. Arief menilai tinggal bagaimana anak-anak muda tersebut membuktikan kepada publik bahwa kinerja anak muda bisa diandalkan.

"Mereka harus membuktikan bagaiman milenial membuat kebijakan-kebijakan yang sifatnya revolusioner," kata Arief dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/10).

Menurutnya, para menteri muda tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah. Pasalnya apabila mereka gagal, maka dikhawatirkan kinerja anak muda di dalam pemerintahan tidak akan dipercaya lagi.

"Kekegagalan mereka akan dijustifikasi sebagai kegagalan anak muda secara umum," ujarnya.

Kendati demikian ia meyakini bahwa menteri muda Jokowi tersebut mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Apalagi, ia menilai sosok menteri muda yang ada merupakan anak muda yang berani keluar dari zona nyaman.

"Orang-orang ini mengambil pilihan yang sangat berani, keluar dari zona nyaman. Saya kira dengan modal ini mereka akan bekerja keras, mereka akan mempertaruhkan nama baik. Kalau tidak melakukam terobosan, sama saja menghancurkan nama baik yang dibangun," tuturnya

Sebelumnya Jokowi mengumumkan dan melantik menteri Kabinet Indonesia Maju Beberapa nama menteri yang dianggap masih berusia muda antara lain Mendikbud, Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement