Jumat 25 Oct 2019 21:33 WIB

Pakar: Tak akan Muncul Matahari Kembar di Kementerian BUMN

Erick Thohir dinilai adalah tokoh yang mumpuni untuk berkoordinasi dengan wamen

Rep: Febryan A/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah wakil menteri Kabinet Indonesia Maju mengucapkan sumpah saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah wakil menteri Kabinet Indonesia Maju mengucapkan sumpah saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hestiadi menilai kehadiran dua wakil menteri di kementerian BUMN tak akan memunculkan matahari kembar seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. Sebab, Menteri BUMN Erick Thohir dinilai adalah tokoh yang mumpuni untuk mengatasi hal tersebut.

"Saya tidak melihat ada potensi matahari kembar itu. Karena Erick Thohir sendiri kan figur yang cukup karimastik, ya," kata Fithra ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Jumat (25/10).

Menurut Fihtra, koordinasi antara Erick dan dua wakilnya akan berjalan lancar dengan mengacu pada latar belakang ketiganya sebelum masuk di Kementerian BUMN. "Dua orang ini kan level CEO sebelumnya. Kalau Erick ini sebagai pengusaha dengan perusahaannya sudah pengalaman mengelola puluhan CEO," ucap Fihtra.

Presiden Jokowi telah melantik dua orang wakil menteri BUMN di Istana Negara, Jakarta, pada hari ini. Keduanya adalah Budi Gunadi Sadikin (Dirut Inalum) dan Kartika Wirjoatmodjo (Dirut Bank Mandiri).

Salah satu pihak yang menghawatirkan penunjukan wakil menteri adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dikhawatirkan wakil menteri membawa visi yang berbeda dengan menteri.

"Berharap wamen bisa bekerja sama dengan menteri yang ada, jangan sampai ada matahari kembar di kementerian. Apalagi Pak Jokowi berharap setiap menteri memiliki tidak visi, ada visi wamen kan repot," ujar Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (25/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement