REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan sejak beberapa hari terakhir telah mencapai ratusan hektare. Hingga Jumat (25/10) pukul 17.00 WIB, kepulan asap masih terlihat di dua titik lokasi.
‘’Luas lahan yang terbakar ada sekitar 185 hektare, dengan vegetasi berupa semak, ilalang, dan rimba campur’’ ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Jumat (25/10).
Agus menjelaskan, api mulai memasuki Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan pada Senin (21/10) pukul 16.46 WIB. Api itu sebelumnya berasal dari Blok Situmpuk, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, yang mulai terlihat pada Senin (21/10) pukul 10.00 WIB.
Menurut Agus, pada Jumat (25/10) pukul 17.00 WIB, kepulan asap masih terlihat di dua titik lokasi di wilayah Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan. Adapun dua titik itu, yakni di Blok Talaga Leunca dan Blok Gunung Dulang.
‘’Upaya pemadaman di kedua titik lokasi itu hingga kini masih terus dilaksanakan,’’ kata Agus.
Agus mengakui, upaya pemadaman kebakaran selama ini terkendala angin yang bertiup kencang. Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia maupun kesulitan sinyal komunikasi juga mempersulit upaya tersebut.
Agus menyatakan, pada Sabtu (26/10), rencananya akan dilakukan mop up/memadamkan sisa api/bara yang masih menyala di areal kebakaran hutan. Penambahan personil pemadam juga akan dilakukan.
Gunung Ciremai berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Di musim kemarau ini, kebakaran pernah terjadi beberapa kali di gunung tersebut.