REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, memanggil PT Pertamina untuk meminta klarifikasi terkait pipa Pertamina yang terbakar di wilayah Melong Mancong, RW 01, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (22/10) lalu. Menurut Ridwan Kamil, setelah memanggil Pertamina, dalam waktu dekat ia akan memanggil PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
"Saya akan panggil KCIC karena saya dapat beberapa laporan tidak hanya urusan Pertamina saja. Saya kumpulkan (KCIC) untuk saya tegur. Agar kejadian tidak terulang termasuk koordinasi dengan pemerintah daerah," ujar Ridwan Kamil yang akrab Emil, Jumat (24/10).
Emil mengatakan, ia akan minta perhatian lebih dari KCIC. Terutama, SOP (standar operasional prosedur) profesional. Proyek ini ditunggu tapi tidak dilakukan dengan cara-cara yang benar. Saya akan panggil untuk taat asas," papar Emil.
Menurut Emil, Pemprov Jabar akan memanggil KCIC agar taat asas SOP. Seharusnya, KCIC memberitahukan titik koordinatnya saat akan melakukan penggalian. Karena, SOP-nya memang harus ditemani profesional dari Pertamina. "Kami akan panggil KCIC awal pekan depan," katanya.
Selain KCIC, menurut Emil, ia akan memanggil semua pihak terkait untuk merekap dan memanggil kepala daerah yang warganya punya keluhan terkait pembangunan KCIC. "Karena kan sudah lintas wilayah. Jangan sampai masyarakat jadi gelisah saya kira nggak bagus," katanya.
Saat ditanya apakah proyek pembangunan KCIC akan dihentikan, Emil mengatakan, pembangunan proyek tersebut akan jalan terus. Karena, memang yang namnya musibah selalu ada. Asalkan, jangan sistematis.
"Karena kan berdasarkan laporan pembebasan lahannya sudah 100 persen," katanya.
Menurut Emil, masyarakat pun tak perlu khawatir pasokan BBM akan terganggu akibat kejadian kebakaran tersebut. Karena, pipa yang terbakar yang ada di jalur KCIC sekarang tidak aktif. "Karena kan pertamina sudah menyiapkan pipa dan mengalihkan ke sebrang jalan. Hanya penggunaan tidak sekarang kerena sedang persiapan dengan kejadian ini maka pipa langsung digunakan," katanya.